Kasus dugaan suap yang menjerat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah mengagetkan sejumlah pihak dan menuai perhatian publik. Pasalnya, Nurdin termasuk dalam tokoh pejabat publik yang memiliki citra bersih dan inovatif. Bahkan mendapat penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) saat masih menjabat Bupati Bantaeng pada tahun 2017 lalu.
Kasus Nurdin seakan menjadi pelajaran bahwa pengawasan tidak harus melemah kepada tokoh-tokoh yang dikenal bersih dan meraih sederet penghargaan. Gubernur yang diusung oleh PDI-P, PKS dan PAN justru ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (26/2) atas dugaan tindak pidana korupsi sejumlah proyek infrastruktur di Sulsel. Selain Nurdin, ada dua pihak lain yang juga ditetapkan menjadi tersangka, yaitu Sekdis PPUTR Provinsi Sulsel Edy Rahmat dan seorang kontraktor Agung Sucipto. Ketiganya resmi ditahan oleh KPK selama 20 hari pertama terhitung sejak tanggal 27 Februari 2021 sampai dengan 18 Maret 2021.
Nurdin diduga menerima total Rp 5,4 miliar dengan rincian pada 26 Februari 2021 menerima Rp 2 miliar yang diserahkan melalui Edy dari Agung. Nurdin juga diduga menerima uang dari kontraktor lain di antaranya pada akhir 2020 Nurdin menerima uang sebesar Rp 200 juta. Kemudian pada pertengahan Februari 2021 Nurdin melalui ajudannya bernama Samsul Bahri menerima uang Rp 1 miliar, dan awal Februari 2021 Nurdin menerima uang Rp 2,2 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri memastikan keterlibatan pihak lain di kasus suap yang menjerat Nurdin bakal didalami. Sementara, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan pihaknya akan menelusuri aliran duit di kasus suap Nurdin Abdullah. Dia juga menyinggung soal kemungkinan duit suap dipakai untuk membayar utang biaya kampanye.
Untuk membahasnya, Alfito Deannova dalam D'Rooftalk akan berbincang bersama Plt Gubernur Sulawesi Selatan yang juga Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, kemudian ada Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Pegiat Antikorupsi Febri Diansyah dan pembina PERLUDEM Titi Anggraini. Simak perbincangannya dalam D'Rooftalk: "Dugaan Rasuah Nurdin Abdullah" secara livestreaming hari Rabu (3/3) Pukul 20:00 WIB hanya di detikcom.
(hnf/hnf)