Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo memberi beberapa catatan untuk Wali Kota-Wakil Wali Kota Ramdhan 'Danny' Pomanto-Fatmawati Rusdi Masse, yang telah resmi memimpin Makassar. Pekerjaan rumah (PR) yang harus segera dituntaskan keduanya mulai penanganan pandemi COVID-19 yang konkret hingga masalah genangan dan banjir di Kota Makassar.
Rudy awalnya menyoroti penanganan pandemi COVID-19 di Makassar yang selama ini hanya lebih ke pendekatan preventif seperti imbauan menjaga jarak hingga memakai masker. Rudy meminta Danny-Fatma ke depan lebih menekankan pada langkah konkret memutus mata rantai virus Corona.
"Apa yang diidekan, apa yang dikonsepkan itu langkah konkret sebagai pemimpin memang. Karena mau bergerak progresif, mencari solusi terbaik penanganan COVID ini dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID," kata Rudy setelah memimpin rapat paripurna penyampaian pidato sambutan Danny-Fatma di DPRD Makassar, Jumat (26/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait penanganan pandemi di Makassar, Rudy mengaku sudah meminta paparan langsung kepada Danny-Fatma sebelum pelantikan hari ini.
"Kami di DPRD pasti mendukung terkait dengan anggarannya, pasti kita dukung kalau langkah-langkah konkret. Jadi jangan lagi sebatas imbauan, pencegahan, kebijakan-kebijakan yang semua sebenarnya bisa dilakukan. Yang kita butuhkan adalah gagasan-ide yang konkret dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19," tegasnya.
Rudy lalu menyoroti beberapa masalah perkotaan di Kota Makassar yang juga perlu penanganan segera, seperti penanganan banjir. Dia meminta perbaikan infrastruktur Kota Makassar betul-betul bisa menuntaskan masalah genangan dan banjir saat musim hujan.
"Ini masalah tiap tahun ini. Apa langkah-langkah perbaikan drainase kota kita, infrastruktur kota kita," tuturnya.
Masalah kemacetan di Kota Makassar yang belum teratasi hingga kini menjadi PR yang perlu segera diatasi Danny-Fatma.
"Kalau kita lihat sudah ada jalan lingkar ini sudah luar biasa, ini harus dicari solusi mengurai kemacetan. Kemudian terkait dengan penanganan sampah misalkan, ini kan problematik kota besar," pungkasnya.
(hmw/nvl)