Hujan lebat yang terus mengguyur Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), diduga menjadi penyebab tambang emas ilegal di wilayah tersebut longsor. Akibatnya, 5 orang tewas tertimpa material longsor dan 2 orang lainnya masih hilang.
"Jadi karena kan tanah-tanahnya kan antara pasir dan tanah, kemudian beberapa hari ini hujan terus," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supratno kepada detikcom, Kamis (25/2/2021).
Selain itu, kata Didik, lokasi longsor dekat dengan sungai. Hal ini membuat tanah menjadi mudah tergerus ke sungai oleh air hujan yang tak henti-hentinya mengguyur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian lokasinya juga dekat dengan sungai, nah itu yang menyebabkan longsor," kata Didik.
Seperti diberitakan sebelumnya, longsor terjadi pada Rabu (23/2), sekitar pukul 18.00 Wita. Lokasi longsor tepat berada di Dusun Sina'a, Desa Buranga, wilayah Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong.
Menurut Didik, hingga kini tim gabungan seperti polisi, Basarnas, TNI, Tagana, serta BPBD tingkat kabupaten dan provinsi masih terus bahu-membahu melakukan evakuasi di lokasi. Dia menyebut proses evakuasi terus dilakukan sebab tidak menutup kemungkinan masih adanya korban lain yang tidak sempat terdata, mengingat tambang emas ini bersifat ilegal.
"Hasil evakuasi (sementara) ditemukan 5 orang meninggal dunia, 2 dilaporkan hilang, kemudian 5 lagi luka-luka," katanya.
Simak Video: Tambang Emas Ilegal di Parigi Moutong Longsor
(hmw/nvl)