Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tegas memerintahkan Mahkamah Partai untuk memecat para kader aktif yang diduga terlibat pengambilalihan Partai Demokrat. Perintah AHY ini mendapatkan tanggapan dari kader senior.
"Ketum AHY menegaskan, jika ada kader terbukti berkhianat, berdasarkan data dan fakta yang sudah dibahas dan diverifikasi oleh BPOKK, Dewan Kehormatan, dan Mahkamah Partai, maka sanksinya adalah pemecatan berdasarkan aturan yang berlaku di Partai Demokrat," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Rabu (24/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herzaky mengatakan sanksi tegas pasti akan diberikan kepada kader aktif Demokrat yang terlibat 'kudeta'. Menurutnya, sanksi terberat sesuai aturan memang berupa pemecatan dari kader aktif Demokrat.
"Sanksi tegas sudah pasti akan diberikan, kepada siapa pun yang terlibat. Pemecatan memang sanksi terberat yang akan kami berikan. Tunggu saja infonya dalam beberapa hari ke depan. Keputusannya akan keluar," ucapnya.
Herzaky menyebut suara para kader dan pemilik suara sah di Partai Demokrat pasti diperhitungkan oleh Ketum AHY hingga Mahkamah Partai Demokrat. Menurutnya, tetap ada aturan dan mekanisme untuk pihak-pihak di kalangan internal Demokrat yang terbukti berkhianat.
"Aspirasi para kader dan pemilik suara sah ini tentunya benar-benar disimak oleh Ketum, BPOKK, Dewan Kehormatan, maupun Mahkamah Partai. Bagaimanapun, kami akan tegakkan hukum yang berlaku di internal partai kami. Ada aturan dan mekanisme untuk para pengkhianat yang berkomplot dengan pihak eksternal dalam usaha mengambil alih kepemimpinan ini secara paksa," sebutnya.
Simak juga video 'Surat AHY Terkait Kudeta Tak Dijawab Istana, Ini Respons PD':
Tanggapan Marzuki Alie
Kader senior Partai Demokrat Marzuki Alie menyebut pecat memecat dalam partai sebagai bentuk kepemimpinan yang otoriter.
"Di partai itu nggak ada kudeta. Yang ada KLB (kongres luar biasa), itu diatur dalam konstitusi partai. KLB akan sah apabila memenuhi syarat, artinya diinginkan oleh mayoritas pemilik suara," kata Marzuki Alie kepada wartawan, Rabu (24/2/2021).
Eks Sekjen Partai Demokrat ini mendorong ruang diskusi dibuka. Hal itu, kata Marzuki, agar memberikan hasil yang adil.
"Kalau pesan saya, sebaiknya dibuka ruang komunikasi, sehingga tidak menang-menangan, harus win-win solution," ujarnya.
Marzuki menyebut KLB menjadi jalan keluar terbaik Partai Demokrat. Oleh sebab itu, Marzuki menyebut pemecatan kader yang terlibat isu kudeta menjadi cerminan kepemimpinan partai yang otoriter.
"Kalau tempur itu tidak baik bagi partai, tapi kalau ruang komunikasi tidak ada, jalan satu-satunya KLB, di situ dibuktikan saja siapa yang mendapat dukungan paling banyak. Setelah KLB sebaiknya bersatu lagi. Partai yang pecat memecat itu menunjukkan kepemimpinan yang otoriter, nggak bagus," imbuhnya.
Sejumlah kader Partai Demokrat, termasuk Jhoni Allen Marbun, yang terlibat dalam isu kudeta partai, masih diproses secara internal. Partai Demokrat menerima masukan agar kader yang terlibat diberi sanksi pemecatan.
Demokrat Menjawab
Partai Demokrat menilai sanksi pemecatan bagi kader pengkhianat justru terbilang ringan.
"Kalau bernegara, ada aturan yang mesti kita patuhi sebagai warga negara, termasuk konsekuensinya jika kita
tidak mematuhinya," kata Kepala Bakomstra PD Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Rabu (24/2/2021).
"Begitu juga dalam berorganisasi. Ada aturan, ketentuan, yang harus dipatuhi. Jika ada pengkhianat, berkomplot dengan pihak eksternal untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat dengan motif keuntungan pribadi dan kelompok, menggunakan tipu daya, termasuk hoax dan fitnah, dalam mempengaruhi kader dan mantan kader, dapat sanksi dipecat itu sudah ringan banget," imbuhnya.
Herzaky menganalogikan isu kudeta kepemimpinan Partai Demokrat layaknya rampok yang berkomplot dengan kader internal. Menurut Herzaky, komplotan yang ingin mengambil alih Partai Demokrat tak bisa diajak kompromi.
"Misalnya, ada rampok mencoba masuk rumah kita, berkomplot dengan salah satu penghuni rumah kita, lalu kita ajak diskusi dulu pelakunya? Buka ruang komunikasi? Salah satu penghuni rumah kita yang buka pagar belakang diam-diam, lalu menipu teman-teman yang jaga rumah, agar rampok bisa masuk, kita ajak ngobrol dulu?" ujarnya.