Rambut Pirang Menghilang di Jepang

Jakarta - Sepuluh tahun lalu, para turis asing di Tokyo, Jepang, bisa terheran-heran dan bingung memikirkan negara apa sih yang sedang mereka kunjungi? Keheranan itu karena banyaknya perempuan Jepang yang mengecat rambut mereka dengan warna-warna terang, terlebih lagi pirang.Itu dulu. Kini, perempuan-perempuan berambut pirang itu mulai menghilang. Kemana? Tidak ke mana-mana. Mereka cuma berganti cat rambut seiring perkembangan dunia fesyen. Perempuan Jepang kini lebih suka mengecat mahkota mereka dengan warna-warna gelap. Demikian seperti diberitakan kantor berita Reuters, Jumat (24/2/2006).Saat ini perempuan berambut pirang yang terlihat di sampul majalah-majalah fesyen Jepang cuma para model asing. Bahkan Ayumi Hamasaki, penyanyi pop terkenal yang disebut-sebut sebagai Madonna-nya Jepang, telah mengecat rambut platinumnya (pirang nyaris ke putih) dengan warna hitam mempesona."Orang-orang kini menginginkan rambut bercahaya yang terlihat alami, sementara mengecat rambut menjadi pirang cenderung akan merusak rambut," ujar penata rambut Jepang, Yuko Shimizu.Negara-negara tetangga Jepang turut memberikan inspirasi pergeseran tren rambut ini. Aktris ngetop Cina, Zhang Ziyi, dan Choi Ji-woo dari Korsel kerap terlihat memamerkan rambut gelap mereka yang bercahaya indah di iklan-iklan TV. Kedua bintang itu tampak sangat menekankan identitas Asia mereka. Meski tren blonde telah lewat, namun belum banyak perempuan Jepang yang siap untuk benar-benar tampil alami dengan rambut hitam. Alasannya, rambut hitam legam tidak menyenangkan. Karena itu warna coklat gelap lebih populer daripada hitam alami."Majalah-majalah mengusung ide rambut hitam, tapi para wanita tidak benar-benar menerimanya," ujar Kenichi Uehara, seorang penata rambut veteran. "Idenya adalah menemukan warna yang tidak terlalu terang tapi tidak pula terlalu gelap," imbuhnya. (ita/)