Selain sebagian wilayah Cipinang di Jakarta Timur, kawasan Ciledug dan Mampang (Jakarta Selatan) adalah wilayah langganan terendam banjir setiap kali musim penghujan tiba. Toh begitu, ribuan warga di wilayah tersebut umumnya menolak untuk pindah ke tempat lain. Dalihnya ada yang bersifat historis - romantis, kultural, hingga ekonomi pragmatis.
"Memang ada wilayah yang berada di cekungan, rendah sekali. Ada juga yang rendah karena tanahnya pernah digali untuk mengurug kawasan Gelora Bung Karno Senayan di masa lalu," kata menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam program Blak-blakan yang tayang di detikcom, Rabu (24/2/20/21).
Pemerintah mencoba untuk merelokasi warga di daerah semacam itu ke tempat yang masuk kategori bebas banjir. Hanya saja, banyak warga yang menolak dengan alasan telah lama tinggal dan rumahnya merupakan warisan orang tua turun temurun. Ada juga yang merasa sudah dekat dengan tempat usaha atau bekerja, dan sudah saling kenal dekat dengan tetangga sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi mereka yang sudah merasa nyaman seperti itu, banjir sehari atau beberapa jam saja seperti sekarang ya masih lebih baik ketimbang harus pindah daerah," kata Riza Patria.
Namun ke depan, Pemprov DKI akan terus mengupayakan agar mereka bersedia direlokasi. Alternatif lain adalah membangun rumah susun sewa maupun milik dengan desain khusus.
"Lantai dasar dan basement akan diperuntukan untuk parker, bermain anak, dan fasilitas olah raga. Ketika banjir bisa untuk penampungan air atau reservoir. Itu salah satu solusinya," papar politisi Partai Gerindra itu.
(jat/jat)