Kartun Nabi, Editor Jyllands-Posten Tetap Merasa Benar
Senin, 20 Feb 2006 11:15 WIB
Jakarta - Kartun Nabi Muhammad jelas-jelas telah menuai kemarahan umat muslim dunia. Namun editor koran Denmark yang pertama kali memuat kartun kontroversial itu tetap membenarkan keputusannya menerbitkan kartun tersebut.Alasannya, dirinya hanya bermaksud melawan tren penyensoran di Eropa jika menyangkut Islam. Demikian dicetuskan Flemming Rose, editor budaya di surat kabar Jyllands-Posten.Rose berdalih tujuannya semata-mata untuk memancing perdebatan mengenai kebebasan berbicara, bukan untuk tidak menghormati Islam. Pernyataan itu disampaikannya dalam kolom opini di harian terkemuka Washington Post.Rose menolak untuk minta maaf karena telah menerapkan haknya untuk menerbitkan material ofensif. Namun ditegaskannya, dia tidak bermaksud menimbulkan kekerasan yang terjadi akibat pemuatan kartun itu."Saya akui sebagian orang telah tersinggung atas publikasi kartun itu dan Jyllands-Posten telah meminta maaf untuk itu," tulis Rose seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (20/2/2006)."Namun kami tidak bisa minta maaf atas hak kami untuk menerbitkan material, meskipun itu material ofensif. Anda tidak bisa mengedit koran jika Anda dilumpuhkan oleh kekhawatiran-kekhawatiran mengenai kemungkinan penghinaan," imbuhnya.Komentar ini dilontarkan Rose setelah Jyllands-Posten memuat satu halaman penuh permintaan maaf atas isu kartun nabi. Permintaan maaf itu kemudian dipublikasikan oleh media Arab Saudi.Namun Jyllands-Posten tetap tidak meminta maaf karena telah memuat karikatur Nabi Muhammad. Surat kabar terbesar Denmark itu hanya minta maaf atas keributan yang ditimbulkan setelah pemuatan kartun.
(ita/)