Manado - Hingga Minggu (19/2/2006) malam korban tewas akibat banjir dan longsor di Manado Sulawesi Utara bertambah menjadi enam orang. Mereka terdapat di Kelurahan Kombos barat, Mahawu dan Wawonasa.Di Kelurahan Kombos Barat terdapat 3 korban yaitu Pricilia (8), Soni Harun (4) dan satu belum teridentifikasi. Sedangkan di Kelurahan Mahawu terdapat dua korban Fani (7) dan Calvin (7). Satu korban lainnya terdapat di Kelurahan Wawonasa bernama Saidah Abas (4) warga perumahan Wale Indah Permai.Hingga berita ini diturunkan total korban banjir dan longsor di Manado menjadi 13 orang. Dengan rincian korban meninggal enam orang dan delapan orang mengalami luka-luka. Korban luka-luka yang sebagian besar mengalami patah tulang tangan dan kaki ini dirawat di RSUP Malalayang, Manado.Berdasarkan pantauan
detikcom di lokasi, diperkirakan lebih dari 2000 rumah di Kota Manado terendam. Menurut laporan dari lapangan kelurahan terparah terjadi di Ketang Baru, Kecamatan Singkil, Manado.Meski hujan sudah mulai mereda sejak sore hari, namun ketinggian air di daerah terparah masih mencapai 2 meter. Bahkan, dua kelurahan di Kecamatan Tuminting yakni Kelurahan Bailang dan Kelurahan Singkil ketinggian air masih sebatas pinggang orang dewasa.Banjir ini diduga sebagai akibat dari meluapnya sungai Tondano. Karena dari kelurahan yang mengalami banjir merupakan daerah yang dilintasi arus sungai Tondano ini.
(ahm/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini