Ahmadiyah adalah Muslim, Tidak Ada Alasan Bentuk Agama Baru

Jakarta - Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk bersikap agar jamaah Ahmadiyah membentuk agama baru. Ahmadiyah jelas-jelas merupakan bagian Muslim karena tetap menjalankan syariat Islam."Ahmadiyah sudah berkomitmen kepada Allah dan Rasulnya serta menjalankan ibadah haji. Jadi tidak alasan membentuk agama baru," kata intelektual muda Nadhlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi ketika dihubungi detikcom, Kamis (16/2/2006).Alumnus Al-Azhar Kairo Mesir ini berpendapat, kasus Ahmadiyah hanyalah sekedar perbedaan paham keagamaan. Namun syarat utama Ahmadiyah termasuk Muslim telah terpenuhi, yakni telah menyebut kalimat syahadat. "Dalam hadist, ukuran Muslim adalah menyebut kalimat syahadat," ujarnya.Dia menganalogikan kasus Ahmadiyah dengan ajaran Syiah, dimana sangat mengagungkan Imam Ali bin Abi Thalib daripada Nabi Muhammad SAW. Hal ini merupakan paham keagamaan terhadap Islam dan merupakan sesuatu yang wajar.Selain itu, Zuhairi menilai komentar Menag Maftuh Basyuni tidak mencerminkan sikap kenegarawanan seorang menteri, yang semestinya memberikan perlindungan terhadap seluruh warganya untuk menjalankan kepercayaannya. Menag juga dinilai tidak peka terhadap kekerasan yang terus terulang yang ditujukan jamaah Ahmadiyah. Pernyataan Menag justru berpotensial terulangnya kekerasan itu. Zuhairi juga mendesak pemerintah segera melakukan dialog dengan jamaah Ahmadiyah. "Pernyataan Menag justru kontaproduktif. Menag tidak mengerti apa yang sesungguhnya terjadi," tegasnya. (atq/)