Guru besar filsafat intelijen Jenderal (Purn) AM Hendropriyono berbicara mengenai strategi menghadapi ancaman gangguan dan hambatan yang mungkin dihadapi TNI AD di era modern. Apa saja?
Hendropriyono menjadi pembicara dalam acara webinar HUT ke-69 Korps Hukum TNI AD Tahun 2021 melalui Zoom, Selasa (23/2/2021). Awalnya Hendropriyono berbicara mengenai tentang ancaman budaya kapitalis.
"Ini berada dalam kurungan besar besi, terbuat dari besi, jadi kita sekarang ada di hukum-hukum yang internasional, yang saya sebut tadi. Kapitalis digital bikinannya SpaceX, zaman sekarang kita sering mendengar adalah zaman asimetrik, seimbang, satu orang saja bisa mengguncangkan dunia, SpaceX ditemukan oleh anak emas, dia juga menemukan satu teknologi untuk mengubah suatu kendaraan, yaitu Tesla, SpaceX Elon Musk sekarang menguasai, bahkan Bitcoin sekarang Rp 815 juta satu Bitcoin, dia merancang sendiri," ujar Hendropriyono dalam webinar itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendropriyono mengatakan masyarakat kita saat ini berada di situasi hibrida di antara sistem lama dan baru. Oleh karena itu, dia meminta TNI AD melakukan beberapa hal, yakni menggunakan strategi.
"Apa yang harus dilakukan? Subjeknya TNI, dan AD, dan Korps Hukum AD, untuk mencapai sasaran memberantas teror radikalisme, separatisme, pandemi COVID-19, dan bencana alam, empat ini harus dihadapi, caranya saya harap Angkatan Darat ini adalah mengerjakan strategi, kebijakan tadi di atas dan itu urusan kaum politisi pemerintah seluruh negara, kita dan saudara-saudara adalah urusannya strategi, taktik di dalam menghadapi ancaman gangguan hambatan," katanya.
"Apa strategi? Saudara harus membuat dan menegakkan aturan bermedsos di internal Angkatan Darat dan keluarganya. Kedua, aturan senjata digital gimana mengatur supaya kita bisa kendalikan senjata-senjata kita. Ketiga, membuat aturan khusus di kalangan kita sendiri, kemudian kita tularkan sebagai influencer ke masyarakat untuk mendukung adanya penemuan-penemuan baru, dan terakhir adalah membuat aturan tentang bantuan bangunan tahanan gempa, dan perlengkapan yang harus dipunyai anggota secara individu," lanjutnya.
Hendropriyono kemudian bicara mengenai kemajuan teknologi di luar negeri seperti SpaceX dan portal media sosial lainnya, seperti Instagram, Twitter, hingga Facebook. Hendropriyono mengatakan teknologi di luar negeri, khususnya Amerika, sudah canggih. Dia juga bicara mengenai peristiwa pembajakan yang dilakukan Amerika oleh Irak.
Dia mengatakan pesawat Irak pernah dibajak oleh AS. Untuk mencegah hal itu terjadi di Indonesia, Hendropriyono meminta TNI AD memperkuat teknologi untuk alutsista di Indonesia.
"Karena di-hack sistem komunikasi, itulah yang bisa terjadi ancaman buat kita, nanti kita nggak bisa pakai drone yang modern itu, yang ditemukan AD, itu kalian harus amankan dengan menegakkan hukum internal untuk melindungi, apa mau konfrontatif, atau kerja sama, terserah, tapi harus sekalian," tegasnya.
Lihat juga Video "Hendropriyono: 2021, Anarkisme Meningkat Disponsori Barisan Sakit Hati":