Cerita Korban Tanggul Jebol Citarum: Air Naik Gelombang Tinggi, Byuurr...!

Cerita Korban Tanggul Jebol Citarum: Air Naik Gelombang Tinggi, Byuurr...!

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Senin, 22 Feb 2021 13:40 WIB
Yatnah (35), salah satu warga korban banjir Pebayuran, Kabupaten Bekasi akibat tanggul Citarum jebol. Yatnah menceritakan cetik-detik tanggul jebol di Pebayuran.
Yatnah (35), salah satu warga korban banjir Pebayuran, Kabupaten Bekasi, akibat tanggul Citarum jebol. (Azhar/detikcom)
Kabupaten Bekasi -

Tanggul Sungai Citarum jebol mengakibatkan 4 desa di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, terendam banjir. Warga menceritakan luapan air dari Sungai Citarum langsung membenamkan permukiman penduduk.

Seorang warga bernama Yatnah (35) menceritakan detik-detik tanggul Citarum jebol dan menerjang rumah warga pada Sabtu (20/2/2021) malam lalu. Rumah Yatnah dan keluarganya yang lain memang berada di dekat tanggul.

"Sekitar malam minggu air itu. Air naik gelombang tinggi, air nggak pelan-pelan lagi, langsung byuur...! Rumah aja udang 15 orang kakak saya, adek, kakak, Mamang, 15 rumah udah nggak ada," ujar Yatnah saat ditemui di posko pengungsian, Senin (22/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, Yatnah tidak menunggu tim SAR datang. Ia bersama keluarganya melakukan evakuasi mandiri sambil melawan arus banjir.

"Yang parah tuh kejebak air irigasi, ada yang di atas suhunan (atap). Kita nggak nungguin bantuan dateng, kita ngelawan arus, kita ke irigasi, jalan. Mana bawa bayi saya," kata Yatnah.

ADVERTISEMENT

Menurut Yatnah, tanggul tiba-tiba jebol. Seketika air membanjiri rumah warga dan menimbulkan kepanikan.

Saat itu juga Yatnah langsung panik berhamburan. Tidak hanya rumah, bahkan 3 motor miliknya sampai sekarang belum ditemukan akibat terendam banjir.

"Bledug... gitu... bruukk! Langsung panik, berhamburan, panik. Motor saya belum ketemu, 3 di irigasi," ujarnya.

Warga pengungsi lainnya, Neneng (32), mengatakan di Desa Pebayuran ini tidak biasanya banjir. Neneng menyebut banjir ini murni dari jebolnya tanggul Sungai Citarum.

"Biasanya nggak banjir, ini karena tanggul jebol jadi semua banjir. Waktu itu kan banjir tahun belakang Pacing jebol tuh, cuma nggak kayak sekarang. Sekarang mah jebolnya di Sumber Urip, ya rumah rata aja itu," kata Neneng.

Saat ini Neneng dan sejumlah warga lainnya berada di tempat pengungsian. Neneng mengaku warga sudah banyak yang menerima pakaian layak pakai. Namun Neneng menyebut masih memerlukan obat-obatan serta susu untuk anak.

"Kalau pakaian layak ada, itu anak-anak udah pada pake. Ya paling obat gitu sama susu buat anak," ujarnya.

(mea/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads