Ribuan warga korban tanggul jebol Citarum di Pebayuran, Kabupaten Bekasi, dievakuasi ke tempat pengungsian. Para korban banjir tersebut di-swab test untuk mencegah penularan COVID-19.
"Prinsip bagi yang bergejala kita lakukan intervensi kuratif, kita testing dan tracing agar tidak meluas kalau ada," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran kepada wartawan di Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Senin (22/2/2021).
"Tapi sejauh ini, begitu ada yang datang ke posko kita lakukan swab antigen kalau ada keluhan-keluhan," sambung Fadil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman mengatakan sudah ada 8.000 korban yang dievakuasi. Mereka diungsikan ke 16 titik tempat pengungsian.
Dudung mengatakan tempat pengungsian diperbanyak agar pengungsi tidak menumpuk dan bisa menjaga jarak.
"Ada 16 titik pengungsian agar nggak menumpuk, ada 8.000 yang sudah masuk pengungsian," ujar Dudung Abdurrachman di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Senin (22/2).
Dudung mengatakan para pengungsi diberikan imbauan agar tetap menjaga protokol kesehatan selama berada di tenda pengungsian.
"Ya tetap kita tekankan kepada mereka agar jaga jarak, prokes tetap kita laksanakan," imbuh Dudung.
Dalam kesempatan ini, jajaran TNI-Polri juga tidak hanya melakukan evakuasi. Polisi dan TNI hadir di lokasi memberikan bantuan logistik dan upaya kemanusiaan lainnya.
Simak video 'Dampak Tanggul Citarum Jebol, 4 Desa di Kabupaten Bekasi Terendam!':
(mea/mea)