Ada tiga jenis virus Corona varian baru yang sedang diwaspadai dunia saat ini, yakni Corona varian dari London Inggris, dari Afrika Selatan, dan dari Brasil. Ketiga Corona varian baru belum ditemukan di Indonesia.
"Sampai saat ini kita belum menemukan, bukannya belum ada, (tapi) kita belum menemukan adanya virus yang kita deteksi di lab PCR, yakni dengan jenis mutasi yang dari London, maupun yang dari Afrika Selatan, maupun yang dari Brasil," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam siaran pers virtual, Sabtu (20/2/2021).
Indonesia mengidentifikasi jenis-jenis strain baru dari SARS-CoV-2 melalui kerja sama dengan GISAID, lembaga global yang bergerak di bidang monitoring virus seluruh dunia. Lewat identifikasi itu, Indonesia menyimpulkan virus dari tiga daerah itu merupakan virus yang berisiko untuk saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada tiga daerah yang cukup berisiko, yakni mutasi yang berasal dari London, Afrika Selatan, dan Brasil," kata Budi.
Kini pergerakan manusia dari Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil dibatasi supaya virus dari tiga negara itu tidak masuk ke Indonesia. Selain itu, pelacakan (tracing) juga dilakukan untuk mendeteksi apakah mutasi Corona dari tiga negara itu sudah hadir di Indonesia atau belum.
"Kami diminta berkoordinasi oleh Pak Menko (Airlangga Hartarto) agar bisa membatasi atau secara lebih aktif mengecek pergerakan yang berasal dari ketiga zonasi tersebut," kata dia.
Selanjutnya, peningkatan sampel:
Simak Video: Varian Corona Inggris Belum Masuk RI, Satgas: D614 Banyak Ditemukan
Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN membangun jaringan yang terdiri atas 12 laboratorium. Laboratorium itu bisa mendeteksi mutasi virus Corona jenis baru, baik melalui metode whole genome sequencing maupun partial genome sequencing.
"Dulu kita satu tahun hanya memeriksa 170 sampel, sekarang Januari sampai sekarang satu setengah bulan kita sudah menambah sampel lagi sebanyak 180. Yang kita lakukan sudah lebih baik dari setahun lalu," kata Budi.