Jakarta - Iran membantah tuduhan Amerika Serikat (AS) dan Denmark yang telah menganggap negara tersebut telah menyerukan dan mendorong protes dengan kekerasan atas pemuatan kartun Nabi Muhammad SAW.Iran bahkan meminta kedua negara tersebut meminta maaf, untuk mengurangi ketegangan yang terus membesar.Hal tersebut merupakan reaksi Iran atas pernyataan Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice, yang mengatakan Iran dan Syiria telah menggunakan cara-caranya untuk menggelorakan sentimen-setimen di negara-negara muslim,demi mencapai tujuan mereka sendiri.Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hamid Reza Asefi menyatakan, apabila Rice dan pemerintah Denmark mau meminta maaf, maka hal tersebut akan membantu menenangkan amarah yang telah membesar, atas pemuatan kartunNabi."Apa yang terjadi merupakan reaksi yang wajar. Rice dan Denmark harus meminta maaf. Setiap pernyataan dapat membuat keadaan semakin memburuk, dan permintaan maaf dapat meredakan ketegangan," ujar Asefi sebagaimanadiberitakan
The Canadian Press, Minggu (12/2/2006).Pernyataan Asefi tersebut disampaikan sehari sebelum surat kabar terbesar di Iran, Hamshahri, membuka perlombaan menggambar kartun bertemakan
Holocaust. Hamshahri mengadakan perlombaan tersebut untuk mengujikonsistensi dunia barat atas kebebasan berekspresi.Hamshahri igin mengetahui sejauh mana tanggapan dunia barat terhadap pembuatan kartun bertema pembunuhan masal yang dilakukan oleh Nazi, sebagaimana yang telah mereka lakukan dengan gambar Nabi.
(jon/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini