"Untuk mengetahui efektivitas kebijakan yang diterapkan harus dilakukan evaluasi secara periodik agar para pemangku kepentingan mengetahui langkah apa saja yang harus dilanjutkan dan harus dihindari," jelas Lestari, Selasa (16/2/2021).
Lestari menguraikan Satgas COVID-19 mencatat dalam sepekan terakhir pelaksanaan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro, yang dimulai 9 Februari 2021, penambahan kasus positif berkisar di bawah 10.000 kasus per hari. Kasus aktif pun diklaim mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya jumlah pasien COVID-19 sembuh yang per Senin (15/2) mencapai 1.032.065.
Di sisi lain, penurunan tren penambahan kasus didapatkan ketika jumlah tes juga menurun. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan dalam tiga hari terakhir Sabtu- Senin (13-15/2) masing-masing hanya dilakukan testing COVID-19 terhadap 19.626 orang, 24.250 orang dan 24.889 orang. Padahal, ulas Lestari, biasanya bisa dilakukan testing hingga 40.000-an orang per hari.
Data tersebut, kata Lestari, harus benar-benar dikaji lewat evaluasi yang komprehensif sehingga para pemangku kepentingan mendapatkan kesimpulan yang tepat untuk menentukan kebijakan pengendalian penyebaran COVID-19.
"Apakah penurunan jumlah kasus dalam sepekan terakhir disebabkan kebijakan pembatasan kegiatan skala mikro yang diterapkan atau karena jumlah tes yang menurun?" tanya Lestari.
Legislator Partai Nasdem ini berharap bisa segera ditemukan formula kebijakan yang tepat untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 di Tanah Air.
Ia pun meminta masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. (prf/ega)