.webp)
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi langkah pengacara Henry Indraguna yang turut menggerakkan perekonomian nasional melalui pemberdayaan UMKM. Langkah Henry ditunjukkan dengan membeli 10 unit sepeda kuning lipat 'Bamsoet Klasik'.
Sepeda tersebut diproduksi dengan melibatkan 28 UMKM lokal Bandung, Jawa Barat dan dihargai Rp 17,5 juta. Disebutkan, kualitas sepeda itu tak kalah dibanding sepeda lipat impor seperti Brompton, Alex Moulton, dan sejenisnya yang dihargai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
"Produksi sepeda dibuat limited edition, terbatas hanya seratus unit. Di setiap unitnya ada nomor seri dari 001 sampai 100. Pembeli juga akan mendapatkan sertifikat otentikasi. Karena jumlahnya yang terbatas, sepeda ini juga bisa dijadikan sebagai investasi," kata Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (16/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bamsoet mengatakan dirinya dan Animo Indonesia sengaja memproduksi sepeda ini dengan tujuan mengembangkan pelaku usaha UMKM sepeda. Selain itu, produksi sepeda juga dilakukan sekaligus untuk mengampanyekan penggunaan sepeda produksi anak bangsa.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini mengatakan sepeda 'Bamsoet Klasik' memiliki berat sekitar 13 kg, dilengkapi spesifikasi lain seperti frame set dari hi ten dengan shock absorber, brake system u brake, crankset alloy - litepro, handlebar dropbar/flatbar alloy - litepro, gear set shimano claris 8 speed, shifter shimano claris, crank litepro holotech, saddle brooks B17, pedal alloy - litepro, tire 20 inch scwalbe tanwall serta wheel set alloy - raze.
"Beratnya yang ringan dan bentuknya yang menawan menjadi nilai tersendiri bagi sepeda ini. Walaupun mungil, sepeda ini memiliki kekuatan luar biasa, mampu menahan beban hingga 110 kg. Jadi siapapun dengan berat di bawah 110 kg bisa menggunakan sepeda ini dengan nyaman dan aman," ungkapnya.
Sementara itu, pengacara Henry Indraguna turut mengakui keandalan sepeda kuning lipat 'Bamsoet Klasik'. Ia mengaku sebagai penyuka olahraga sepeda dan memiliki sepeda lipat Brompton dengan harga Rp 120 juta lebih.
"Ternyata anak bangsa bisa memproduksi sepeda lipat seperti Brompton, dengan harga yang jauh lebih terjangkau namun dengan kualitas yang tetap bagus. Karenanya harus didukung, dengan cara membeli, menggunakan, dan mempromosikan kepada para pecinta sepeda lainnya," pungkas Henry.
(mul/ega)
