Forum Guru Agama se-DKI Jakarta curhat mengadukan kesejahteraannya yang timpang. Di antara mereka ada yang mengaku harus kerja sampingan jadi ojek online untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Kita ini makan ikan asin, sementara yang lain makan daging, padahal kami mengajar di tempat di sekolah yang sama. Untuk menopang ekonomi di antara kami ada yang menjadi driver online dan jualan," ungkap Ketua Forum Guru Agama Idris Agus, Senin (15/2/2021).
Idris mengungkapkan itu di kantor DPW PKB DKI Jakarta, hari ini. Menurut Idris, Guru Agama di Jakarta ini masih simpang siur terkait status kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ASN yang bertugas di bawah naungan Pemda DKI Jakarta, namun kesejahteraan kami sangat timpang dengan guru lain di Jakarta," tuturnya.
Sementara itu Ketua PKB DKI Hasbiallah Ilyas menilai persoalan kesejahteraan guru ini sangat memprihatinkan. "Sengaja ini saya undang semua legislator PKB DKI, biar mendengar dan perjuangkan itu nasib Bapak/Ibu. Kami apresiasi kehadiran Bapak/Ibu mengadukan ini kepada kami, " kata tokoh muda NU ini.
Konsentrasi PKB memperjuangan nasib Guru sambung Hasbi adalah amanah Ketua Umum DPP PKB yang harus di lakukan. "Kepada siapa kita mempercayakan perbaikan akhlak generasi Jakarta yang hari ini mengalami krisis moral. Mandat Ketum PKB sejahterakan guru akan kami lakukan, " kata Hasbi.
Di hadapan para guru lintas agama, Hasbi juga berpesan agar tetap istiqomah selain pesan keagamaan, juga menyampaikan pesan dan ajaran demokrasi dan kebinekaan. "Potensi radikalisme harus kita lawan, para guru ini memegang peran penting menyampaikan nilai kebinekaan dan demokrasi di kalangan pelajar," pesannya.
Konkretnya, Hasbi bakal melakukan komunikasi ke Gubernur DKI dan dinas terkait agar ada percepatan penuntasan nasib para guru agama.
"Kondisi hari ini ekonomi sangat berat, kita akui itu. Ke depan jangan lagi ada istilah Guru lain makan daging sementara guru agama makan ikan asin, ini memperihatinkan, akan saya sampaikan ke Gubernur," tukasnya.
(mpr/ega)