Guru Honorer di Bone yang Dipecat Gegara Posting Gaji Berharap Kembali Mengajar

Guru Honorer di Bone yang Dipecat Gegara Posting Gaji Berharap Kembali Mengajar

Zulkipli Natsir - detikNews
Minggu, 14 Feb 2021 10:46 WIB
Guru Honorer di Bone yang Dipecat Gegara Posting Gaji Berharap Kembali Mengajar (Foto: Zulkipli/detikcom)
Guru Honorer di Bone yang Dipecat Gegara Posting Gaji Berharap Kembali Mengajar (Zulkipli/detikcom)
Bone -

Kasus guru honorer SDN 169 Sadar, Hervina (34), yang diberhentikan gara-gara mem-posting gajinya Rp 700 ribu di media sosial (medsos), telah mendapat atensi dari berbagai pihak. Hervina pun menyampaikan perjalanan karir hingga harapannya ke depan.

detikcom menemui Hervina di kediamannya, di Desa Sadar, Kecamatan Tellu limpoe, Minggu (14/2/2021). detikcom harus melalui perjalanan memutar panjang melewati sebagian wilayah Kabupaten Soppeng, hingga perbatasan Kabupaten Barru, yang kemudian masuk ke jalur pedalaman untuk sampai di desa di Kabupaten Bone itu.

Tiba di SDN 169 Sadar, di Dusun Lakariki, Desa Sadar, Tellu Limpoe, kondisi sekolah tampak sunyi tak berpenghuni. Sekolah berstatus satu atap ini juga ikut menjalani sistem belajar online sejak Januari lalu saat Pandemi COVID-19 melanda. Para guru pun hanya diwajibkan datang sekali seminggu ke sekolah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak jauh dari sekolah, tampak rumah Hervina, eks guru honorer yang dipecat dan dinyatakan telah digantikan. Hervina, yang terus didampingi suami, masih terlihat syok dan murung.

"Kondisinya masih agak syok," kata Asdar, suami Hervina.

ADVERTISEMENT

Asdar mengatakan, setelah diberhentikan, istrinya banyak berdiam diri di rumah dan fokus pada kesehatannya. Untuk diketahui, Hervina saat ini juga tengah berjuang melawan kanker payudara yang dideritanya.

Guru Honorer di Bone yang Dipecat Gegara Posting Gaji Berharap Kembali Mengajar (Foto: Zulkipli/detikcom)Guru Honorer di Bone yang Dipecat Gegara Posting Gaji Berharap Kembali Mengajar (Zulkipli/detikcom)

Saat diwawancara detikcom, Hervina pun bercerita tentang kisah awal dia bergabung sebagai guru honorer pada 2005. Kala itu, kata dia, cukup susah mencari tenaga pengajar asal daerah tersebut. Kepala sekolah yang menjabat saat itu adalah Jumrang, yaitu suami kepala sekolah yang menjabat saat ini.

"Saat itu, saya baru lulus SMA dan belum ambil ijazah. Kepala sekolah meminta saya untuk ikut membantu mengajar. Saya mengajar bersama 1 guru honor lain dan 1 PNS, yaitu kepala sekolah. Dan kemudian saya mengajar di kelas 1 SD, pernah juga di kelas 2," tutur Hervina.

Profesi sebagai pengajar diakui sebagai pekerjaan mulia yang amat dicintainya, meski hanya berstatus sebagai guru honorer. Dia pun mengaku sempat ke Kalimantan pada 2014 lantaran ikut suami yang bekerja di sana. Dia kemudian kembali ke kampung halaman pada 2017.

"Saya ke Kalimantan ikut suami waktu itu. Sekitar tahun 2014 dan kembali lagi tahun 2017," ungkap Hervina.

Saksikan juga 'Guru Honorer yang Jadi PPPK Dapat Tunjangan Rp 4 Juta':

[Gambas:Video 20detik]



Dia pun mengaku kembali masuk mengajar karena menganggap namanya masih ada dalam daftar guru dan pihak sekolah pun masih menerima. Sakit kanker payudara yang kerap kambuh tidak membuatnya putus asa dan berhenti sebagai guru honorer.

Saat Pandemi melanda sejak 2020, Hervina mengaku aktif mengajar. Kadang, ia juga membuat kelas khusus bagi para murid yang mau datang belajar di rumahnya.

Guru Honorer di Bone yang Dipecat Gegara Posting Gaji Berharap Kembali Mengajar (Foto: Zulkipli/detikcom)SDN 169 Sadar (Zulkipli/detikcom)

"Jadi awal-awal Pandemi 2020 lalu, banyak orang tua kebingungan, katanya sekolah tutup. Jadi dia singgah ke rumah, dia minta anaknya di ajar, jadi belajar disini," tutur Hervina.

Hingga saat ini, Hervina mengaku masih membutuhkan pekerjaannya sebagai guru. Dia berharap bisa kembali mengajar di SD itu sebagai wujud baktinya sebagai putri asli daerah Desa Sadar.

"Jika masih diizinkan kembali, saya siap. Namun jika sudah tidak bisa lagi, ya mau diapa," ungkap Hervina.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads