Soal Lindu di Lampung, BMKG: Gempa Kembar Dipicu Aktivitas Megathrust

Soal Lindu di Lampung, BMKG: Gempa Kembar Dipicu Aktivitas Megathrust

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Sabtu, 13 Feb 2021 13:58 WIB
Alat pendeteksi gempa Seismograf.  Zainal Abidin/detikcom.
Ilustrasi gempa (Foto: Zainal Abidin)
Jakarta -

Gempa bumi magnitudo (M) 5,3 terjadi di Pesisir Barat, Lampung, Sumatera Selatan. Selang 12 menit, gempa bumi kembali terjadi di Lampung dengan M 5,5.

"Kekuatannya 5,5 magnitudo, selang 12 menit," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono saat dihubungi, Sabtu (13/2/2021).

Daryono menerangkan peristiwa itu disebut sebagai gempa kembar atau gempa doublet. Hal itu dipicu adanya aktivitas di zona megathrust karena lempeng Australia yang berbenturan dengan lempeng Asia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gempa bumi kembar dipicu aktivitas megathrust karena lempeng Australia menunjam ke bawah Lampung dan itu berbenturan dengan lempeng Asia, sehingga gesekan ini kan mengakulumasi medan tegangan yang cukup lama dan patah," katanya.

Daryono menjelaskan gempa kembar yang terjadi di Lampung itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Kendati demikian, warga di pesisir pantai diminta tetap waspada.

ADVERTISEMENT

"Ini kan di zona megathrust, makanya menjadi perhatian kita bersama. BMKG memonitor, masyarakat juga harus waspada," ujar Daryono.

"Satu sisi lebih waspada jika merasakan gempa kuat, sebaiknya segera meninggalkan pantai karena dikhawatirkan gempa itu berpotensi tsunami meskipun kami terus memantau," imbuhnya.

Sementara itu, dari keterangan pers tertulis dari Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menyebut gempa bumi kembar yang terjadi akibat adanya aktivitas subduksi. Data gempa pertama menunjukkan pergerakan mendatar, sedangkan gempa kedua menunjukkan pergerakan naik.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi pertama M 5,2 memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip) dan pada gempa bumi kedua M 5,3 memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," tutur Bambang.

Diberitakan sebelumnya, gempa bumi magnitudo 5,3 terjadi di Pesisir Barat, Lampung, Sumatera Selatan. Gempa ini tak berpotensi memicu gelombang tsunami.

Berdasarkan data yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada hari ini, Sabtu (13/2), pukul 11.18 WIB. Koordinat pusat gempa ada di 6,81 Lintang Selatan dan 103,30 Bujur Timur.

Pusat gempa berada di kedalaman 10 km. Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Belum ada laporan soal kerusakan dampak gempa ini.

(whn/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads