Helena Lim Divaksin Duluan, NasDem Minta Dinkes DKI Serius Tangani COVID-19

Helena Lim Divaksin Duluan, NasDem Minta Dinkes DKI Serius Tangani COVID-19

Muhammad Ilman Nafian - detikNews
Sabtu, 13 Feb 2021 05:16 WIB
Helena Lim divaksin COVID-19
Foto: Helena Lim divaksin COVID-19 (ist)
Jakarta -

NasDem DKI Jakarta menduga 'crazy rich Jakarta Utara' Helena Lim yang mendapat vaksin COVID-19 duluan bukan tenaga kesehatan. NasDem meminta Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta serius dalam upaya penanggulangan COVID-19.

"Saya berharap kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk lebih serius, apalagi dengan anggaran yang besar penanganan COVID ini harus serius, bahkan Dinas Kesehatan dipercaya mengelola anggaran begitu besar lebih dari Rp 8 triliun setiap tahunnya ya jangan menggampangkan sesuatu hal yang kecil," ujar Bendahara Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Ahmad Lukman Jupiter kepada wartawan, Jumat (12/2/2021).

"Contoh misalnya membiarkan vaksin diberikan puskesmas, nanti kalau dibiarkan nanti akan ada orang-orang seperti Helena yang diperjualbelikan vaksin itu kan berbahaya sekali," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jupiter meminta kepada masyarakat yang ingin mendapat vaksin COVID untuk bersabar. Sebab, saat masih banyak tenaga kesehatan yang belum menerima vaksin.

"Kondisi sekarang ini harap bersabar, masyarakat umum akan diberikan (vaksin) pada waktunya. Jadi yang sekarang ini yang diutamakan tenaga kesehatan, di DKI Jakarta sendiri saja masih banyak nakes yang belum mendapatkan vaksin, jangan seolah-olah dengan memanipulasi membohongi publik bahwa dia (Helena Lim) adalah seorang nakes dengan cara kami menduga bahwa dia adalah sebagai pemilik apotek, bahkan Satgas COVID mengatakan akan ada sanksi hukum yang akan diterima," katanya.

ADVERTISEMENT

Pemprov DKI sebelumnya telah melakukan penelusuran terkait kasus Helena Lim divaksin COVID-19 duluan di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pemprov mengungkap Helena Lim dan tiga orang lainnya yang divaksin duluan dengan menulis surat keterangan sebagai pegawai apotek.

Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria, menyebut ada 4 orang yang bukan merupakan kalangan prioritas vaksin tapi mendapat vaksin COVID-19 duluan di Puskesmas Kebon Jeruk. Tiga dari empat orang itu merupakan keluarga pemilik apotek. Sementara Helena Lim diakui sebagai keluarga dari pemilik apotek.

"Pemerintah sudah mengecek bahwa 4 orang itu, satu pemilik, satu istri pemilik, satu anak pemilik, dan satu lagi Helena Lim itu yang diaku sebagai keluarga pemilik, masih saudara itu katanya," kata Riza kepada detikcom, saat dihubungi, Kamis (11/2).

"Mereka merasa mempunyai hak, padahal dalam ketentuan itu adalah pelayan kesehatan itu ya pegawai yang memberikan pelayanan bukan pemilik, kecuali pemiliknya ikut melayani hari-hari gitu lho," lanjutnya.

Simak juga video 'Soal Polemik 'Crazy Rich Jakut' Helena Lim yang Divaksin Duluan':

[Gambas:Video 20detik]



(man/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads