Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib menyatakan tidak punya anggaran untuk membangun jalan aspal menuju desa transmigran, Buket Hagu. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) punya solusinya: Pemkab Aceh Utara bisa mengusulkan Dana Alokasi Khusus (DAK) ke pemerintah pusat supaya pembangunan bisa dijalankan. Begini tanggapan Bupati Muhammad Thaib.
"Kalau memang PUPR ingin membantu, ya, sudah bantu saja itu, bagus lah," kata Muhammad Thaib saat dimintai tanggapan oleh detikcom, Kamis (11/2/2021).
Muhammad Thaib, yang punya sapaan Cek Mad, menjelaskan, pihaknya sudah sering mengirimkan usulan DAK. Kini dia menunggu realisasi pembangunannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Udah banyak kali, sudah kita usulkan berkali-kali, setiap tahun, bahkan sejak bupati lama," kata dia.
Dia mengaku Aceh Utara selalu defisit anggaran. Ini sudah tahun ketiga Aceh Utara defisit anggaran. Untuk saat ini, anggaran juga harus dipotong untuk penanganan pandemi COVID-19.
![]() |
![]() |
Selanjutnya, pernyataan PUPR yang membuka pintu:
Saksikan juga 'Perbaikan Dikebut, Jalur Contraflow Tol Cipali Diperpendek':
Sebelumnya, Kementerian PUPR mempersilakan Aceh Utara untuk mengusulkan DAK supaya pembangunan jalan aspal menuju Buket Hagu terlaksana.
"Selain melalui APBD, salah satu alternatif penanganan jalan tersebut bisa diusulkan melalui mekanisme Dana Alokasi Khusus (DAK). Bupati Aceh Utara bisa mengusulkan programnya," kata juru bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmadijaja, kepada detikcom.
Kepala Desa (Keuchik) Buket Hagu bernama Symsul Arifin berharap jalan menuju Buket Hagu diaspal. Soalnya, jalan yang dibuka sejak era Soeharto itu belum pernah diaspal, kecuali hanya sebagian ruas jalan dekat Lhoksukon.
"Kami jangan dianaktirikan lah. Tolong lirik kami di sini," kata Syamsul Arifin selaku Kepala Desa (Keuchik) Buket Hagu, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, kepada detikcom, Jumat (5/2) lalu.
"Kami sangat berharap sekali agar jalan kami diaspal," kata Arifin.