Panglima: Mandala Akan Dijual, Hasilnya Untuk Prajurit

Jakarta - Setelah Tim Supervisi Transpormasi Bisnis (TSTB) TNI menilai PT Mandala Airlines tidak menggunakan aset negara dan tidak bisa dijadikan BUMN sehingga dikembalikan ke TNI. TNI justru akan menjual perusahaan itu untuk kepentingan prajurit.Rencana penjualan PT Mandala Airlines itu diungkapkan oleh Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dalam jumpa pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (10/2/2006).Dana dari hasil penjualan perusahaan penerbangan milik Kostrad ini akan dimasukan Yayasan Dharma Putra Kostrad, salah satu yayasan yang ada dilingkungan TNI. "Jadi mau diapain? Mandala mau dijual, uangnya dimasukin ke bank, terus bunganya akan digunakan untuk membantu kesejahteraan prajurit," kata Panglima.Memang menurut Panglima, dari hasil pengkajian dan pengecekan yang dilakukan TSTB TNI, Mandala dinyatakan tidak menggunakan aset negara dan tidak bisa diambil alih menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Walau sudah dikembalikan, pada akhirnya TNI juga tidak bisa lagi mengelola karena terbentur UU TNI tentang larangan berbisnis."Akhirnya jalan keluarnya, Mandala akan dijual, dan asetnya akan dialihkan ke yayasan," ujar Panglima.Panglima menambahkan, kasus Mandala memang agak serba salah. Setelah diserahkan ke Menneg BUMN, justru pihak Kementerian BUMN sudah kewalahan menangani dua BUMN penerbangan, seperti Garuda Indonesia dan Merpati Airlines. Kedua BUMN terakhir ini dinilai terus mengalami kerugian."Dengan Garuda dan Merpati saja setengah mati saya, apalagi ditambah Mandala," kata Panglima mengutip pernyataan Menneg BUMN Sugiharto. (mar/)