Partai Demokrat menepis pengungkapan isu kudeta partai disutradarai oleh king maker SBY. Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditegaskan memimpin sendiri penumpasan upaya kudeta.
"Isu kudeta ini terbongkar karena kesetiaan atau loyalitas para kader, mereka yang melapor pada AHY. Dan AHY mengambil keputusan cepat dan terukur," kata Ketua Bapilu Partai Demokrat Andi Arief kepada wartawan, Rabu (10/2/2021).
Hal ini disampaikan Andi Arief menanggapi pernyataan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari yang menganalisis adanya sosok SBY di belakang pengungkapan isu kudeta Partai Demokrat. Andi Arief pun menegaskan SBY tidak ikut campur dalam kebijakan AHY menumpas upaya kudeta partai yang disebut-sebut melibatkan ring satu Presiden Jokowi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"SBY tidak ikut campur terlalu dalam soal kebijakan AHY mengatasi dengan cepat penumpasan kudeta. SBY sedang sibuk dengan persiapan Pro Liga Voli Ball, di mana tim Lavani akan ikut serta," paparnya.
Andi Arief lantas menegaskan AHY memiliki kemampuan manajemen krisis yang baik sehingga isu kudeta bisa ditumpas dengan cepat.
"Memang masih ada yang seperti Qodari under estimate dengan kemampuan AHY dalam manajemen krisis," terang Andi Arief.
Ia juga menampik pengungkapan isu kudeta adalah manuver untuk mendapat manfaat politik, baik popularitas maupun elektabilitas.
"Soal elektabilitas, terpikir pun tidak sama sekali memanfaatkan isu kudeta untuk elektabilitas. Justru sebelum kudeta sejumlah lembaga survei menyatakan elektabilitas demokrat alami peningkatan signifikan," pungkasnya.
Baca juga: Teka-teki The Ugly yang Meresahkan SBY |
Sebelumnya diberitakan, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menyebut ada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini menjabat Ketua Majelis Tinggi PD sebagai sutradara pengungkapan isu kudeta partai demokrat. Qodari mengamati ada sejumlah pertimbangan sebelum SBY melepaskan AHY mengumumkan adanya rencana besar kudeta Partai Demokrat.
"King maker-nya atau sutradaranya ya SBY. Nah, maksud dan tujuannya ya tentunya untuk pertama mungkin menghentikan gerakan-gerakan di dalam maupun gerakan-gerakan dari luar yang dalam hal ini adalah Pak Moeldoko begitu, dengan asumsi bahwa jika ini disampaikan ke publik lalu kemudian AHY kirim surat ke Jokowi itu Jokowi akan menghentikan Moeldoko begitu," kata Qodari dalam pesan elektronik kepada wartawan, Rabu (10/2/2021).
Lihat Video: Marzuki Alie Ungkit Pidato SBY Tak Ingin Kuasa Keluarga di Demokrat
(van/gbr)