Adapun pencapaian ini turut dipengaruhi peningkatan laju perdagangan ekspor-impor, serta perdagangan domestik di sejumlah pelabuhan di bawah Pelindo III, sejak pertengahan tahun lalu. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan perekonomian RI yang tetap tumbuh selama pandemi.
"Kunjungan kapal pada 2020 tercapai sebesar 284 juta gross tonnage (GT) atau 98 persen. Artinya, kegiatan distribusi barang menggunakan jalur laut tetap bergeliat di tengah pandemi COVID-19," kata Saefudin dalam keterangan tertulis, Selasa (9/2/2021).
Baca juga: Ada yang Baru di Pelabuhan Patimban |
Dari sisi arus barang, ia menyebut kinerja operasional Pelindo III sepanjang 2020 tercatat ada 65 juta ton atau sekitar 95% dari target. Sementara barang kemasan mencapai 117 % dari target, yaitu 2,7 juta M3 dan arus distribusi gas tercapai 11,5 juta MMBTU atau 102% dari target.
Saefuddin menjelaskan, pencapaian tersebut diraih Pelindo III dengan mengedepankan 5 prioritas Kementerian BUMN sebagai pedoman, yakni, prioritas Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia, Inovasi Model Bisnis, Kepemimpinan Teknologi, Peningkatan Investasi, dan Pengembangan Talenta.
"Prioritas Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia kami berikan berupa sejumlah insentif dan kebijakan yang mengedepankan manfaat tanpa melihat sisi keuntungan bisnis. Misalkan memperpanjang masa penumpukan petikemas esk-impor dari semula 3 hari menjadi 7 hari. Petikemas ekspor dapat masuk ke terminal 5 hari sebelum kedatangan kapal dari sebelumnya 3 hari sebelum kapal datang. Juga diskon tarif terminal handling charge (THC) sebesar 35 persen bagi petikemas transhipment," terangnya.
Di samping itu, ia menuturkan pihaknya juga melakukan prioritas Inovasi Model Bisnis dengan menyediakan tempat pemeriksaan fisik terpadu untuk petikemas internasional, yang merupakan kolaborasi antara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Karantina Hewan maupun Karantina Tumbuhan. Inovasi ini dinilai mampu menurunkan biaya operasional pelabuhan, karena tak perlu dilakukan pemeriksaan dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Sementara itu, lanjutnya, Kepemimpinan Teknologi dilakukan dalam bentuk penyediaan layanan kepelabuhanan yang terintegrasi dan berbasis teknologi informasi. Diungkapkan Saefuddin, seluruh layanan Pelindo III kini tersedia dalam satu portal, yang bisa diakses dari mana saja dan kapan saja oleh pengguna jasa.
"Penggunaan teknologi selain memudahkan pengguna jasa juga dapat meminimalkan kontak langsung sehingga mengurangi risiko tertular COVID-19 di masa pandemi ini," lanjutnya.
Sedangkan dari segi Prioritas Peningkatan Investasi, dikatakannya Pelindo III juga melakukan akselerasi proyek prioritas sebagaimana yang telah diamanatkan, yakni Terminal Multipurpose Labuan Bajo, Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dan Terminal Gilimas.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa situasi pandemi COVID-19 dimanfaatkan oleh Pelindo III untuk menggenjot pembangunan. Salah satunya dengan membangun Terminal Multipurpose Labuan Bajo yang sudah dimulai sejak awal Agustus 2020, dan kini perkembangan pembangunannya telah mencapai 92 persen. Begitu pula dengan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang dilengkapi dengan fasilitas, seperti terminal penumpang internasional (Bali Cruise Terminal), daily cruise, termasuk revitalisai alur pelayaran dan kolam pelabuhan dari minus 9 meter LWS menjadi minus 12 meter LWS.
Dalam hal Pengembangan Talenta dilakukan dengan meningkat kapasitas karyawan dengan serangkaian program pengembangan sesuai dengan bidang kerja dan keterampilan karyawan.
"Mereka adalah penggerak dan penerus perusahaan, yang akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang," tutupnya.
(mul/ega)