Gubernur DKI Anies Baswedan memamerkan capaian DKI Jakarta yang keluar dari 10 besar kota termacet di dunia. Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Rahmat Handoyo menilai capaian itu tidak sesuai dengan fakta.
"Yang bener nih Saudara Gubernur memamerkan keberhasilan yang tidak sesuai fakta. Ingat ya, Pak Gubernur, 2020 itu ada pandemi dan jalan Jakarta menjadi sepi karena ada aturan dari PSBB menjadi PPKM, jelas kondisi tidak normal kok dipamerkan," kata Handoyo kepada wartawan, Selasa (9/2/2021).
Handoyo mengatakan wajar saja kemacetan di DKI Jakarta berkurang karena adanya batasan operasional di perkantoran selama pandemi. Handoyo menilai Anies belum optimal mengurangi masalah kemacetan saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jelas ada aturan WFH perkantoran di batasi dari 2020 kok 'ngoyo' maksa memamerkan yang tidak sesuai fakta. Jelas saja jalanan sepi dan tidak normal kok masuk peringkat berapa pun saat ini tidak terlalu penting karena kondisi tidak normal. Kalau pandemi berakhir, akan kembali Jakarta normal dengan kemacetannya," ujarnya.
"Justru visinya jadi gubernur dipamerkan adalah menguraikan kemacetan itu ya membangun angkutan massal, Pak Gubernur selama menjabat gubernur membangun apa untuk angkutan massal? Nol besar, bukan? Hanya melanjutkan era gubernur yang lalu," lanjutnya.
Handoyo menyayangkan perkataan Anies yang disampaikan di tengah kondisi Jakarta yang banjir saat ini. Handoyo meminta Anies lebih baik mensosialisasikan protokol kesehatan.
"Sedih membaca berita ini. Semestinya Pak Gubernur, di saat Jakarta masih banjir, fokus saja mendesain dan mencari solusi Jakarta yang masih banjir serta terus membumikan protokol kesehatan dan mengajak bergandeng tangan masyarakat memerangi COVID-19 bersama-sama, bukan malah memamerkan kemacetan yang tidak sesuai fakta," tuturnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan memamerkan hal itu di perayaan puncak peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2021 yang kali ini digelar di DKI Jakarta. Dalam sambutannya, Anies Baswedan turut melaporkan capaian DKI Jakarta, yang mampu keluar dari 10 besar kota termacet dunia.
Simak video 'Survei Capres Indexpolitica: Prabowo Tertinggi, Disusul Anies':
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Puncak peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2021 ini digelar di Istana Negara, Jakarta, Selasa (9/2). Peringatan ini dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan sejumlah menteri kabinet. Sementara itu, pimpinan DPR dan gubernur daerah lainnya hadir secara virtual.
Anies dalam sambutannya mulanya menyampaikan apresiasinya terhadap insan pers Indonesia. Sebab, meskipun Indonesia tengah diterpa pandemi COVID-19, insan pers tetap mengabarkan berita terkini.
"Bapak Presiden yang kami muliakan, Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati. Meskipun dalam suasana pandemi, yang saat ini sedang kita alami, termasuk di Jakarta insan pers terus bertugas, terus mengambil peran walaupun harus meninggalkan interaksi bersama keluarga demi memastikan kita semua seluruh masyarakat mendapat pemberitaan yang aktual dan tepercaya. Kami menyambut baik dan kami menyampaikan apresiasi karena kita semua merasakan manfaat dari pemberitaan itu untuk sama-sama memiliki pemahaman tentang pola hidup sehat dan cara kita mencegah penularan melalui kebiasaan 3M," papar Anies.
Anies kemudian menyampaikan bahwa Jakarta saat ini sudah mengalami perbaikan. Salah satunya, Jakarta keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia.
"Izinkan kami juga melaporkan bahwa Jakarta pada tahun 2020 ini keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia. Biasanya kita ingin masuk daftar 10 terbesar, kalau kemacetan kita ingin keluar dari 10 besar," ungkapnya.