Anggota Komisi VI DPR, Andre Rosiade, mendukung pembentukan holding pembiayaan ultramikro dan UMKM lewat penggabungan BRI, Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Pegadaian. Langkah ini dimaksudkan untuk mempercepat perbaikan ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di masa pemulihan ekonomi pada 2021.
"BUMN Ultramikro ini perlu diwujudkan, karena salah satunya adalah bagaimana kita bisa memerangi rentenir," ujar Andre dalam keterangan tertulis, Selasa (9/2/2021).
Andre menilai penggabungan ketiga perusahaan BUMN tersebut dapat mempermudah aksesibilitas masyarakat terhadap pembiayaan dengan bunga rendah hingga ke wilayah pelosok. Dengan bunga yang rendah ini, ia yakin holding BUMN mampu mengurangi bahkan menghapus praktik rentenir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan untung banyak-banyak," ujar Andre.
Lebih lanjut Andre mengingatkan agar holding BUMN tidak hanya sebatas aksi korporasi semata, namun bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat, utamanya masyarakat kecil.
"Publik perlu tahu apa keuntungannya (penggabungan ketiga perusahaan). Keuntungannya bukan hanya sebatas aksi korporasi, tapi juga sangat menguntungkan bagi rakyat, khususnya masyarakat kecil," ujar Andre.
Dikatakannya, saat ini Komisi VI DPR RI tengah mendalami rencana Kementerian BUMN untuk membentuk holding pembiayaan ultramikro dan UMKM yang melibatkan BRI, PNM, dan Pegadaian.
Di tempat terpisah, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani memaparkan bahwa tujuan pembentukan holding ultra mikro ini tidak lain adalah menjangkau sekaligus melayani pelaku usaha kecil makin banyak. Menurutnya, jumlah UMKM yang hampir 60 juta ini masih banyak yang belum mendapat akses permodalan.
"Untuk pembiayaan, 65% dari 54 juta belum terlayani lembaga keuangan formal. Mereka sangat tergantung pada lembaga nonformal yang punya struktur pembiayaan sangat tidak untungkan bagi mereka," pungkasnya.
(prf/ega)