Riki (28), warga RT 12 RW 08, Kampung Melayu, Jakarta Timur, meninggalkan rumahnya yang terendam banjir. Riki memilih meninggalkan rumahnya karena anaknya yang baru berusia 1 tahun 3 bulan mengalami demam.
detikcom mendatangi Posko Kesehatan Banjir Kebon Pala, Senin (8/2/2021), sekitar pukul 17.30 WIB, dan berbincang langsung dengan Riki. Dia datang sambil menggendong anaknya yang sedang menangis.
"Awalnya si pilek doang, pas saya pulang (kerja) panas," kata Riki saat ditemui di Posko Kesehatan Banjir Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riki mengatakan dia dan keluarga selama ini bertahan di lantai 2 rumah. Musababnya, ia tak mengira banjir akan bertambah tinggi.
"Waktu tahun kemarin juga begitu sama. (tadi siang dipikir) masih aman. Tahu-tahu air naik. Saya pergi (pagi) sih seperut, pas sore udah ngelebihin kepala," ucapnya.
Dia menjelaskan lokasi rumahnya berada tepat di samping Kali Ciliwung. Kata Riki, anaknya yang demam itu dievakuasi oleh Basarnas.
"Tadi sih ada dari Basarnas, pakai perahu, agak sempit jalan, cuman airnya naik. Namanya di bawah kan genteng pendek," tutur dia.
Kata Riki, rumahnya dihuni 10 anggota keluarga. Usai anaknya mengalami demam dan dievakuasi, 8 orang memilih tinggal di posko.
"Tinggal 2 lagi di sana. (Sekarang 8 orang) ngungsi di sini," pungkasnya.
(zak/zak)