Eks Sekretaris FPI Sulawesi Selatan (Sulsel) Agus Salim membantah 19 terduga teroris asal Makassar yang melakukan baiat kepada ISIS merupakan anggota FPI Sulsel. Agus mempertanyakan kartu keanggotaan 19 terduga teroris tersebut.
"Jadi perlu saya tegaskan kembali bahwa ke-19 orang itu tidak ada kaitannya dengan FPI, itu hanya pengakuan saja, yang jelas tidak ada satupun di antara mereka yang sebagai anggota FPI," kata eks Sekretaris FPI, Agus Salim, saat dimintai konfirmasi, Senin (8/1/2021).
Agus mengatakan seorang yang menjadi FPI harus memiliki kartu tanda anggota. Dia menyangsikan 19 orang terduga FPI memilikinya. Apalagi untuk menjadi anggota FPI saat itu harus menyelesaikan beberapa persyaratan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anggota FPI itu punya kartu identitas Front, coba ditanyakan ke mereka KTA Front-nya mereka ada tidak? Itu dikeluarkan oleh DPC seperti itu," sebutnya.
Dia mengatakan untuk menjadi anggota FPI, seseorang harus mengikuti 12 kali taklim dan akan dievaluasi. Tidak hanya itu, mereka harus mengikuti minimal 5 kali kegiatan hisbah.
"Kalau sekadar ikut taklim polisi banyak yang ikut karena taklim di jalanan terbuka, pasang kursi orang lewat singgah ikut taklim, polisi banyak yang ikut, kami biarkan saja karena kita sajikan materi umum," terangnya.
Dikatakannya, proses pembaiatan memang ada di FPI tetapi bukan baiat kepada ISIS. Seseorang yang akan menjadi anggota FPI akan dibait untuk patuh kepada pimpinan FPI.
"Kita baitan kepada pimpinan FPI bukan kepada ISIS. dibaiat untuk kemudian taat kepada imam selama taat kepada Allah dan Rasulnya," sebut dia.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Pengakuan Simpatisan FPI Makassar soal Munarman Hadiri Baiat ISIS':
Sebelumnya diberitakan, seorang simpatisan FPI, Anzhar, membuat pengakuan pernah berbaiat kepada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi. Dia dibaiat pada 2015.
Pengakuan itu terungkap lewat sebuah video berdurasi 5 menit 39 detik. Pria yang mengaku kelahiran Makassar pada 1982 itu menyebut mulai bergabung menjadi simpatisan FPI sejak 2013.
"2013 saya mulai bergabung di FPI dan mengikuti aksi (sweeping) miras, kalau video yang saya ikuti, cuma aksinya karena saya termasuk simpatisan bukan anggota. Dan saya mengikuti sweeping miras 3 kali," ujarnya dalam video yang dilihat, Minggu (7/2).
Dari sweeping itu, lanjut dia, air minuman keras dibuang ke Pantai Losari, Makassar. Botolnya kemudian diserahkan ke pihak polisi.
Lalu, pada 2015, Anzhar menuturkan mengikuti tablig akbar di Makassar. Dalam acara itu, dia menyebutkan sejumlah anggota FPI yang hadir, salah satunya eks Sekum FPI Munarman.
"Pengisi acara tersebut ada ustaz Munarman, ustaz Ansori, dan ustaz Basri, dan beberapa anggota FPI ustaz Agus Salim, Abdurahman, Bang Yos, Abu Amal, Akbar, Muslimin, Mizwan, Ipul, Wawan, dan saya sendiri," ujarnya.