Pemuda di NTB Tewas Kena Jerat Babi Listrik, Mayat Dibuang Pakai Sarung

Pemuda di NTB Tewas Kena Jerat Babi Listrik, Mayat Dibuang Pakai Sarung

Faruk - detikNews
Senin, 08 Feb 2021 09:38 WIB
Ahmad Yasin, petani di Bima, NTB ditangkap polisi terkait warga tewas kena jerat babi listrik.
Ahmad Yasin, petani di Bima, NTB, ditangkap polisi terkait warga tewas kena jerat babi listrik. (Foto: dok. Polres Bima)
Bima -

Syarifudin Mansyur (20), pemuda asal Desa Tolouwi, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan tewas tersengat kawat listrik yang dipasang petani untuk memagari kebun jagung. Mayatnya dibuang oleh pemilik lahan.

Pemilik lahan yang diketahui bernama Ahmad Yasin (70) itu membuang mayat korban karena takut ketahuan adanya korban meninggal akibat terkena jeratan hama babi miliknya.

"Karena merasa ketakutan diketahui oleh orang lain terkait kejadian tersebut sehingga kemudian memindahkan mayat korban tersebut dengan cara memasukkan mayat korban ke dalam sarung," kata Kasat Reskrim Polres Bima, Iptu Adhar, dalam keterangannya kepada detikcom Senin (8/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad Yasin, yang kini telah ditahan di Mapolres Bima, mengaku memasang kawat di sekitar kebun jagung miliknya untuk menghindari babi hutan merusak jagung. Dia tak menyangka jeratannya itu justru memakan korban jiwa.

Adhar mengungkapkan, kejadian bermula pada Sabtu (6/2) lalu, ketika korban, yang saat itu tengah mencari rumput untuk pakan ternak di sekitar kebun pelaku, tidak mengetahui adanya jeratan babi yang dipasang. Korban pun tewas seketika karena jeratan yang bertenaga tinggi dengan sumber dari mesin diesel itu.

ADVERTISEMENT

Pemilik kebun yang kini berstatus tersangka membuang mayat korban karena takut ketahuan korban tewas oleh kawat listrik yang dipasang. Mayat korban dipindahkan ke atas bukit yang tak jauh dari lokasi kejadian.

"Kemudian mayat korban di pikul dan di bawanya menuju perbukitan yang berlokasi di So Doro Sere Dusun Wane dengan jarak sekitar 1,5 kilometer dari kebun jagung miliknya," jelas Adhar.

Keluarga yang tak mendapati korban tak kunjung pulang ke rumah, lalu mencari dan melapor ke polisi. Awalnya, keluarga menemukan motor korban di lokasi kejadian. Sementara mayat korban berhasil pada Minggu (6/2), pukul 08.00 Wita kemarin.

Kepada polisi, Ahmad Yasin mengakui perbuatannya. Dia mengatakan, karena kelalaiannya, korban meninggal. Pelaku dan istrinya kemudian dievakuasi ke kantor polisi untuk menghindari amarah keluarga korban.

Keluarga korban yang mengetahui kejadian tersebut marah dan membakar rumah milik pelaku. Beruntung pelaku telah dievakuasi di kantor polisi.

"Saat ini pelaku sudah dibawa oleh Tim Puma untuk diamankan di Mako Polres Bima. Pelaku akan diperiksa lebih lanjut," ujarnya.

(idh/idh)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads