Soal ngopi-ngopi ini kemudian disinggung kembali oleh Moeldoko. Moeldoko berbicara soal langkahnya menambah kopi makin bikin grogi lawannya.
"Aku nambah kopi, ada yang semakin grogi," demikian tulisan yang menyertai di foto tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam caption-nya, Moeldoko mengatakan tidak pantas jika seseorang langsung pergi setelah menghabiskan secangkir kopi. Terlebih, saat ada rekan yang bergabung untuk ngopi.
"Habis secangkir kopi, tak elok jika langsung pergi. Apalagi jika ada kawan yang baru bergabung, baiknya tambah secangkir lagi," ujarnya.
Unggahan Moeldoko kembali direspons Partai Demokrat. Demokrat menilai Moeldoko mencari teman ngopi lantaran sudah lama tidak diajak Presiden Jokowi.
"Mungkin Bapak Presiden Joko Widodo sudah jarang mengajak KSP Moeldoko ngopi-ngopi. Begitu juga rekan sesama menteri, sudah jarang mengajak KSP Moeldoko ngopi-ngopi," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP PD Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya.
"Jadi KSP Moeldoko sibuk cari teman buat ngopi-ngopi. Sampai mesti ngopi-ngopi dengan kader Demokrat, yang notabene tidak di dalam pemerintahan," imbuh dia.
Eks staf KSP Bambang Beathor Suryadi menepis Herzaky. Beathor mengklaim Jokowi bisa tiga kali dalam satu hari bertemu Moeldoko.
(gbr/gbr)