Keraguan Pro Jokowi Saat Demokrat Klaim Moeldoko Dapat Teguran

Round-Up

Keraguan Pro Jokowi Saat Demokrat Klaim Moeldoko Dapat Teguran

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 06 Feb 2021 07:05 WIB
Moeldoko ke Istana (Andhika Prasetia/detikcom).
Foto: Moeldoko ke Istana (Andhika Prasetia/detikcom).
Jakarta -

Kisruh isu kudeta Partai Demokrat (PD) masih belum berakhir. Teranyar, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapillu) Partai Demokrat Andi Arief mengklaim Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mendapat teguran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun, klaim Andi Arief diragukan oleh partai-partai pendukung Jokowi. Setidaknya ada 3 partai pendukung Jokowi yang meragukan klaim Andi Arief, yakni PPP, NasDem dan Golkar.

Menurut Andi Arief, Moeldoko sudah ditegur oleh Jokowi karena disebut-sebut terlibat dalam isu kudeta Demokrat. Harapan agar Moeldoko tidak mengulangi perbuatan serupa terselip.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KSP Moeldoko sudah ditegur Pak Jokowi. Mudah-mudahan tidak mengulangi perbuatan tercela terhadap Partai Demokrat," kata Andi Arief kepada wartawan, Jumat (5/2/2021).

Wasekjen Demokrat Andi AriefAndi Arief (Foto: Dok. Twitter Andi Arief)

Seperti apa keraguan 3 partai pendukung Jokowi? Dimulai dari PPP.

ADVERTISEMENT

PPP menegaskan Presiden Jokowi tidak punya urusan dengan isu kudeta Demokrat. Karena itu, menurut PPP, Presiden Jokowi tak akan menegur Moeldoko.

"Saya kira ndak ada urusan dengan Jokowi, ya. Tidak ada urusan dengan internal Demokrat. Maka tidak ada urusannya untuk menegur atau tidak menegur Moeldoko," kata elite PPP Achmad Baidowi kepada wartawan, Jumat (5/2).

Baidowi kemudian menyinggung soal surat dari Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang meminta pihak Istana mengklarifikasi soal isu kudeta Demokrat. Sebab, Istana diketahui enggan menanggapi isi surat tersebut karena urusan internal partai.

"Nah, itu dia (surat AHY saja tak direspons). Saya kira sebaiknya tidak tarik-tarik Jokowi ke urusan Demokrat," ucap Baidowi.

Kemudian NasDem. Partai besutan Surya Paloh itu heran terhadap pernyataan Andi Arief yang menyebut Jokowi sudah menegur Moeldoko.

"Wah, berita dari mana itu, nggak ngerti. Emang salah Pak Moeldoko apa ya?" kata Waketum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Jumat (5/2).

NasDem berpegang terhadap pernyataan Moeldoko yang menepis ingin melakukan kudeta. Meskipun, Moeldoko sendiri tak menampik didatangi sejumlah kader Demokrat.

"Kalau terkait masalah Demokrat kan beliau sudah jelaskan bahwa benar dia didatangi oleh kader Demokrat, tapi beliau tidak membenarkan bahwa beliau mau 'mengkudeta' Ketum Demokrat," ujarnya.

Selain PPP dan NasDem, ada Golkar yang juga meragukan klaim Andi Arief. Partai Golkar mempertanyakan sumber informasi yang disebarkan Andi Arief.

"Iya, itu aku mau tanya, info dari mana Presiden menegur Pak Moeldoko?" kata Ketua DPP Golkar Dave Laksono kepada wartawan, Jumat (5/2).

Senada dengan Baidowi, Dave juga menyinggung perihal sikap Istana terhadap surat permintaan klarifikasi yang dilayangkan Demokrat ke Istana. Istana memang enggan membalas surat dari AHY.

"Nggak tahu aku ya, kan Istana mengatakan tidak akan membalas surat dari AHY," sebut Dave.

Simak video 'Surat AHY Terkait Kudeta Tak Dijawab Istana, Ini Respons PD':

[Gambas:Video 20detik]



Sebetulnya tak hanya PPP, NasDem dan Golkar, partai pendukung Jokowi yang menanggapi klaim Andi Arief. Simak di halaman berikutnya.

Gerindra juga ikut menanggapi klaim Andi Arief yang menyebut Moeldoko sudah ditegur Jokowi terkait isu kudeta Demokrat. Namun, menurut Gerindra, benar atau tidak klaim Andi Arief tidaklah penting.

"Benar atau tidak Pak Moeldoko sudah ditegur Presiden menurut kami juga nggak penting untuk publik," kata Waketum Gerindra, Habiburokhman, Jumat (5/2).

Gerindra menegaskan tak ingin ikut campur dalam isu kudeta Demokrat. Partai berlambang kepala burung garuda itu meminta Partai Demokrat menyelesaikannya secara internal.

"Silakan saja mereka selesaikan, kami nggak bisa campuri urusan mereka," sebut Habiburokhman.

"Kasihan rakyat yang lagi susah di tengah pandemi dan dampak ekonominya. Jangan jejali ruang publik dengan soal-soal konflik internal," imbuhnya.

Tapi, tanggapan berbeda dari yang lain terlontar dari mulut elite PKB. Ketua DPP PKB Faizol Riza justru meyakini Andi Arief memiliki validitas informasi teguran ke Moeldoko.

"Saya tidak tahu persis, tapi saya yakin Andi Arief memiliki informasi valid sebelum menyampaikannya ke publik," kata Faisol Riza kepada wartawan, Jumat (5/2).

Bukan hal yang janggal memang jika Faisol mempercayai Andi Arief. Keduanya diketahui sama-sama memiliki predikat sebagai aktivis '98.

"Saya mengenal Andi Arief. Biasanya dia tidak akan menyampaikan informasi yang masih meragukan," ujar Faisol.

Redaksi detikcom juga telah berupaya meminta konfirmasi mengenai teguran terhadap Moeldoko ini kepada pihak Istana Kepresidenan dan Kantor Staf Presiden. Juru bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, mengaku tidak mendapatkan informasi mengenai hal tersebut.

"Kami tidak mendapatkan informasi tentang hal tersebut," kata Fadjroel.

Halaman 2 dari 2
(zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads