.webp)
"Nakes ini garda terdepan Pak Menteri, apa yang disebut garda terdepan ini? Kalau seandainya garda terdepan ini mereka mendengar insentifnya dikurangi seolah-olah COVID, ini pasti berbahaya," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Ansory Siregar di ruang rapat kerja Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021).
"Kan awal COVID kan Maret April 2020. Kalau garda terdepan ini mendengar insentif mereka itu mau dipangkas di awal, bukan terakhir ini. Dia sudah merelakan nyawanya, merelakan waktunya memakai APD 24 jam, Pak Damte, Bang Wamen. Mereka sudah mengerahkan semuanya 24 jam, panas kami Pak kami di sini," sambungnya.
Ansory pun berharap pemerintah mengembalikan insentif bagi para nakes. "Tolong jangan dikurangi itu insentif mereka itu. Harus dikembalikan," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan perihal berkurangnya insentif tenaga kesehatan dari Kemenkeu. Ia mengatakan akan melakukan diskusi lebih lanjut guna membahas anggaran insentif bagi para tenaga kesehatan.
"Tadi pagi saya ada rapat jadi tidak bisa ikut ke sini, bersama Bapak Presiden dan ada Ibu Menteri Keuangan. Jadi saya sudah bicara sama beliau, kesimpulannya begini. Akan ada diskusi lagi. Jadi aspirasi ini ditangkap oleh Kemenkeu dan nanti kami akan mendiskusikan lagi. Anggaran di Kementerian Keuangan memang sudah pernah batasnya diberikan izinnya oleh DPR komisi anggaran," ujar Budi.
Menkes Budi membuka kemungkinan realokasi dari anggaran di luar Kemenkes. Namun saat ini Menkes Budi menegaskan sedang didiskusikan dengan Kemenkeu.
"Jadi ide kita merealokasikan dari anggaran yang ada di Kemenkes atau kita juga nanti bisa mencari dari anggaran di luar Kementerian Kesehatan. Tapi sudah dipahami oleh Kementerian Keuangan dan kita nanti akan segera diskusi dengan Kementerian Keuangan," imbuhnya. (hel/rfs)
