Konflik Keluarga, Sultan Brunei Gagal Penjarakan Adiknya
Kamis, 09 Feb 2006 15:34 WIB
Jakarta - Sultan Brunei, salah satu orang terkaya di dunia, berupaya keras memenjarakan adiknya, Pangeran Jefri di Inggris. Namun upaya itu gagal.Pangeran Jefri Bolkiah meraih kemenangan kunci dalam kasus perseteruan keluarga makmur itu di Pengadilan Tinggi Inggris setelah lima tahun berjuang. Demikian seperti diberitakan surat kabar Inggris, The Times, Kamis (9/2/2006).Sultan Hassanal Bolkiah (59) menuduh Jefri (51) menggelapkan dana sebesar 8 miliar poundsterling dari Otoritas Investasi Brunei (BIA) selama 13 tahun menjabat sebagai Menteri Keuangan Brunei. Konflik itu diselesaikan dengan putusan pengadilan pada Mei 2000 lalu.Sebagai bagian dari penyelesaian kasus itu, Pangeran Jefri yang memiliki rumah di London, New York dan Paris, setuju untuk menyerahkan sekitar 3 miliar poundsterling dari aset-asetnya yang terjual dalam lelang selama empat hari di London, Inggris pada tahun 2001.Namun Sultan Bolkiah tidak puas dengan penjualan aset adiknya itu. Sultan Brunei itu pun terus memperkarakan adiknya di pengadilan London. Namun pekan lalu, Sultan mengaku kalah dalam perjuangan hukum yang telah menghabiskan koceknya sebesar 1 juta poundterling untuk biaya-biaya pengadilan.Kini Pangeran Jefri, yang selama 2 tahun tidak bertegur sapa dengan Sultan, akan berusaha membersihkan namanya. Namun pangeran itu tetap memilih tinggal di London karena takut akan ditangkap jika pulang ke Brunei."Dia telah mencoba bicara dengan kakaknya (Sultan) namun tawaran dia ditolak. Dia akan senang jika diberi kesempatan untuk duduk bersama guna berupaya menyelesaikan perseteruan mereka," kata seorang juru bicara Pangeran Jefri.
(ita/)