Politisi Senior PD Bandingkan Kepemimpinan AHY dengan Anas Urbaningrum

Politisi Senior PD Bandingkan Kepemimpinan AHY dengan Anas Urbaningrum

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Selasa, 02 Feb 2021 17:17 WIB
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berjalan saat akan memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Foto: AHY (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta -

Politisi senior Partai Demokrat (PD) Ahmad Yahya membandingkan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan ketum PD yang sebelumnya menjabat. Yahya mengaku kerap mendapat aduan perihal iuran pada kepemimpinan AHY saat ini.

"Keluhan terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono selama ini, satu kami selaku pendiri senior mendapat aduan bahwa DPP meminta dan memungut iuran dari setiap fraksi di DPD dan fraksi di DPC, sehingga menjadi dan menambah beban partai Demokrat di daerah," ungkap Yahya, saat konferensi pers di Restoran Dapur Sunda Mal Bellagio, Jaksel, Selasa (2/2/2021).

"Di mana hal tersebut tidak terjadi di kepemimpinan Ketua Umum Sebelumnya Prof Budi Santoso, Hadi Utomo (alm), dan Anas Urbaningrum," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Yahya juga menyebut ada kader PD yang mengeluhkan proses penentuan pasangan calon kepala daerah, seperti saat Pilkada 2020 lalu. Dulu, menurutnya, penentuan pasangan calon kepala daerah calon ditentukan oleh DPD dan DPC.

"Proses penentuan pasangan calon kepala daerah di provinsi/kabupaten/kota yang diusulkan oleh Partai Demokrat pada kepemimpinan Ketua Umum sebelumnya, Prof Budi Santoso, Hadi Utomo, Anas Urbaningrum diserahkan penuh kepada pengurus DPD dan DPC di daerah masing-masing. Namun setelah kepemimpinan tersebut di atas sepenuhnya ditarik ke DPP dan tidak memperhatikan usulan aspirasi daerah kabupaten/kota," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Atas keluhan-keluhan tersebut, Yahya mengatakan kader PD ingin agar ada perubahan lebih baik. Dia menyebut anggapan soal Demokrat adalah partai keluarga, harus dihilangkan.

"Kesan negatif bahwa Partai Demokrat sebagai partai eksklusif dan milik keluarga harus dihilangkan," ucapnya.

Simak video '4 Faksi Senior Demokrat Bergabung Tanggapi Isu 'Kudeta' AHY':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Yahya menginginkan Partai Demokrat dipimpin oleh kader yang sudah matang. Sebab, sebut dia, sejumlah fakta-fakta yang menunjukkan Demokrat semakin meredup sebagai sebuah partai.

"Secara khusus, satu, tantangan meningkatkan parlemen threshold ke depan menjadi 5 persen atau 7 persen, sementara faktanya bahwa perolehan kursi parlemen Partai Demokrat 2 Pemilu terakhir terus menurun. Dua, fakta yang lain bahwa hasil Pilkada banyak yang gagal," tandas dia.

Diberitakan sebelumnya, politisi senior Partai Demokrat angkat bicara mengenai pernyataan Ketum AHY tentang gerakan kudeta dari oknum lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mereka yang berlatar belakang PD. Para politikus senior PD ini menyebut pernyataan AHY tidak tepat.

"Untuk meluruskan konferensi pers AHY, Senin, 1 Februari 2021, yang telah melibatkan pihak eksternal adalah tidak tepat. Padahal hal ini sepenuhnya urusan internal partai," ujar mantan Ketua Komisi Pengawas (Komwas) DPP PD Ahmad Yahya, saat konferensi pers di Restoran Dapur Sunda Mal Bellagio, Jaksel, Selasa (2/2).

Halaman 2 dari 2
(sab/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads