Staf pribadi Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, Kolonel Marinir (Purn) Barzuweh ditemukan meninggal dunia di pantai. Barzuweh sempat dilaporkan hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.
"Pada pukul 10.00 WIT informasi dari masyarakat setempat di Dusun Silale melaporkan bahwa ada penemuan mayat, kemudian dari informasi tersebut kami kerahkan kembali tim untuk melakukan pengecekan kebenarannya di Dusun Silale bahwa ternyata benar korban tersebut sesuai dengan ciri-ciri kemudian tim melakukan evakuasi ke Dusun Kamiri dan melaksanakan serah terima dengan keluarga," ujat Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Ambon, Andry Azwan Henaulu, Selasa (2/2/2021).
Barzuwe dilaporkan hilang pada Minggu (31/1) kemarin. SAR Ambon menyerahkan jenazah kepada keluarga korban yang diwakili putra pertama korban dan turut hadir juga Nono Sampono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nono mengatakan sebelum ditemukan meninggal, korban sempat menyampaikan ingin mandi di laut untuk mengobati luka lecet. Namun ketika itu, Nono Sampono menyarankan agar luka tersebut disembuhkan dengan obat.
"Paginya (Minggu) kami berdua ngobrol di sini, menjelang menunggu makanan sarapan pagi datang, kehendak beliau adalah saya mau berenang. 'Ngapain?' Saya tanya. 'Ini luka, saya kalau di laut cepat sembuh'. 'Tidak usah luka itu seperti cukup dengan betadine'. 'Saya ini pemain lama di laut jadi tahu persis ya, kalau luka seperti apa'. 'Tidak usah nanti kecuali luka lama ada nanah baru masuk ke laut'," ujar Nono menceritakan percakapannya dengan Barzuweh.
Nono juga mengatakan cuaca di laut sedang tidak bersahabat. Namun dia mengetahui karakter Barzuweh yang memang menguasai soal laut.
"Terus sekarang laut tidak bagus, tidak bersahabat, jangan ndak usah itu, beliau (korban) diam. Saya mengerti karakter beliau kalau dia begitu sama dengan disuruh dilarang sama dengan disuruh kan begitu, karena beliau punya kemampuan, kalau pun sudah begitu beliau kalau di laut tidur bisa. Pernah terjadi beliau ketiduran ketemu di tanjung sana dijemput lagi tidur, enak tidur ke sana kemari di bawa arus, kurang lebih seperti begitu karena terlalu yakin punya kemampuan di laut tinggi yah itulah yang terjadi," paparnya.
Nono baru menyadari Barzuweh tidak ikut dalam rombongan menyaksikan pertandingan sepak bola di Negeri Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Sampai akhirnya warga Dusun Kamiri langsung melakukan pencarian.
"Secara sukarela masyarakat sini dibantu oleh kita punya speed 2 sendiri saya punya dan kemudian dari masyarakat ada 2 dan perahu nelayan kita cari semua sambil menunggu saya datang dari Tulehu," kata Nono.
Salah seorag warga, kata Nono, menyebut korban terakhir kali terlihat di tepi pantai dan bersiap untuk berenang. Rencananya jenazah akan diterbangkan ke Jakarta besok.
"Jadi cerita begini, ada saksi mengatakan, pada waktu menjelang salat Dzuhur sepakat nanti habis Dzuhur kita beranga dulu, ah beta (saya) mau mandi dulu baru salat itu kalimat cuma terjemahkan mandi itu oleh teman pikir mandi di sini padahal maksudnya mandi (di laut). Terbukti bertepatan dengan adzan itu beliau (korban) ada di pantai sudah dengan pakaian siap-siap berenang," jelasnya.
"Yang melihat ibu RT juga mau mandi sebelah sini jarak 20 meter beliau ada berdiri menghadap laut ibu itu merasa kurang enak ini air pasang makin besar oleh karena itu ibu RT pulang, teman-teman cari ah jangan-jangan tidur ya sudah tidak jadi berenang kita siap-siap saja berangkat ke Tulehu begitu mau berangkat tidak ada," lanjutnya.
(idn/idn)