Moeldoko Bantah Ingin Kudeta AHY di Partai Demokrat

Moeldoko Bantah Ingin Kudeta AHY di Partai Demokrat

Tim detikcom - detikNews
Senin, 01 Feb 2021 20:06 WIB
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menegaskan perlunya kesepakatan dalam menyamakan standar protokol kesehatan, status kesehatan yang dapat meningkatkan kepercayaan antara negara ASEAN. Dengan begitu, mobilitas manusia, kegiatan bisnis, dan berbagai fasilitas bisa berfungsi kembali tanpa mengabaikan faktor keamanan dan keselamatan.
Moeldoko (Foto: dok. KSP)
Jakarta -

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menanggapi tudingan ingin mengambilalih kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat. Moeldoko menepis tudingan itu.

"Berikutnya kalau ada istilah kudeta itu ya kudeta dari dalem, masa kudeta dari luar," kata Moeldoko dalam jumpa pers virtual, Senin (1/2/2021).

Moeldoko kemudian menjelaskan duduk persoalan hingga dia dituding ingin mengambilalih partai pimpinan AHY itu. Hal itu, kata Moeldoko, berawal dari adanya beberapa orang yang meminta bertemu dengannya dan kemudian menceritakan situasi yang dihadapi dalam Partai Demokrat. Moeldoko tidak menjelaskan siapa tamu yang bertemu dengannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya secara bergelombang mereka datang berbondong-bondong ya kita terima. Konteksnya apa saya juga nggak ngerti. Tapi dari ngobrol obrolan itu biasanya saya awali dari pertanian karena saya memang suka pertanian. Pada curhat tentang situasi yang dihadapi ya gua dengerin aja ya. Berikutnya ya, ya udah dengerin aja. Saya sih sebenarnya prihatin melihat situasi itu karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat," papar dia.

Menurut Moeldoko, dari pertemuan itulah kemudian muncul isu dirinya ingin mengambil alih Partai Demokrat. Padahal kala itu dia hanya berupaya menunjukkan tidak ada batasan bagi seorang jenderal untuk bertemu dengan siapa pun.

ADVERTISEMENT

"Terus muncullah isu dan seterusnya. Mungkin dasarnya foto-foto. Ya kan. Orang ada dari Indonesia timur dari mana-mana datang ke sini kan pengin foto sama gua, ya saya terima aja apa susahnya. Itulah menunjukkan seorang jenderal yang tidak punya batas dengan siapa pun. Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan ya silakan aja, saya nggak keberatan," kata Moeldoko.

Moeldoko pun menyarankan agar AHY tidak mudah terbawa perasaan atau baperan jika menjadi seorang pemimpin. Dia juga meminta AHY tidak mudah terombang-ambing.

"Saran saya ya, jadi seorang pemimpin seorang pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan, jangan mudah terombang-ambing dan seterusnya. Ya kalau anak buahnya nggak boleh pergi ke mana-mana ya diborgol aja kali," ujarnya.

(mae/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads