Pemprov DKI Jakarta mencatat sebanyak 13.300 jenazah telah dimakamkan dengan protap penanganan COVID-19 sejak awal Maret tahun lalu. Pemprov DKI berharap angka itu bisa ditekan.
"Jenazah yang dimakamkan dengan protokol dari mulai awal Maret sampai minggu ini sudah 13.300 jenazah. Tadinya kami makamkan antara 105-107 per hari, sekarang tren menurun dan mudah-mudahan menurun, sempat 90 dan 80, cuma sudah di bawah 100, semoga saja turun terus," kata Kapusdatin Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Ivan Nurcahyo saat dihubungi, Senin (1/2/2021).
Sejauh ini, Pemprov DKI menambah lahan pemakaman COVID-19 di lima lokasi, di antaranya TPU Srengseng Sawah 2, TPU Tegal Alur Jalan Sahabat, TPU Rorotan, RTH Kramat III, dan RTH Dukuh. Tiap lahan memiliki daya tampung berbeda-beda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di Srengseng Sawah 2 kemarin baru buka kapasitasnya ada 1.020 petak, kemarin baru terpakai 10-20 petak. Besar yang di Srengseng 2," terangnya.
"Yang Rorotan memang masih kita persiapkan mungkin pertengahan Februari bisa kita pakai," sambungnya.
Ivan juga menjelaskan soal pemakaman yang menerapkan sistem tumpang. Sistem tumpang, kata Ivan, adalah pemakaman dengan jenazah keluarga yang ditumpuk.
Pemakaman dengan sistem tumpang itu ada di 3 wilayah, yakni Srengseng, Tegal Alur, dan Bambu Ulung.
"Semua TPU itu menangani juga penanganan protokol, tapi dengan sistem tumpang, artinya ditumpuk dengan jenazah keluarga, itu diperbolehkan. Cuma pemakaman baru yang nggak ada keluarga atau nggak ada lokasi yang bisa ditumpuk, kami siapkan lokasi baru di tiga lokasi yang tadi saya sebutkan, Srengseng, Tegal Alur, dan Bambu Ulung," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyiapkan lebih dari 17 ribu petak makam khusus Corona secara bertahap bulan depan. Hal tersebut dia utarakan setelah mengecek kesiapan di TPU Rorotan.
"Jadi insyaallah di bulan depan secara bertahap kita akan mempersiapkan tidak kurang dari 17.100 petak. Mulai minggu depan di Rorotan sudah bisa difungsikan," ujar Riza kepada wartawan di TPU Rorotan, Rabu (27/1).
Menurut Riza, ketersediaan lahan untuk jenazah COVID-19 di Jakarta sama sekali tidak ada masalah. Hanya, perlu ada kalkulasi untuk menyiapkan petak sekaligus mengukur angka kematian per hari.
"Prinsipnya, ini sudah ada jadwalnya. Di sini kan sudah siap. Jadi semuanya itu secara bertahap, kita kan sudah mengukur angka kematian per hari berapa, kemampuan kita menyiapkan petak berapa. Jadi prinsipnya ketersediaan lahan tidak ada masalah," tuturnya.
Namun, walaupun punya lahan yang luas, Riza berharap tidak ada penambahan jenazah COVID-19 lagi. Riza mengatakan menyiapkan lahan besar di ibu kota itu sulit, tapi tetap disiapkan dengan baik.
(idn/idn)