Eks TKN Jokowi Pastikan Tak Ada Kontrak Bayar Orang Jadi Buzzer

Eks TKN Jokowi Pastikan Tak Ada Kontrak Bayar Orang Jadi Buzzer

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Senin, 01 Feb 2021 18:47 WIB
Abdul Kadir Karding bersama Jokowi
Foto: Abdul Kadir Karding bersama Jokowi. (Dok Pribadi).
Jakarta -

Permadi Arya alias Abu Janda mengklaim dirinya mendapat jackpot saat menjadi buzzer untuk tim Presiden Joko Widodo (Jokowi). Eks elite Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, memastikan TKN tidak memiliki kebijakan kontrak ataupun sistem membayar orang untuk kepentingan buzzer.

"Ya sepanjang saya jadi pengurus di TKN dan termasuk sangat intens dalam mengurus banyak hal. Saya memastikan tidak ada kebijakan TKN yang melakukan kontrak atau membayar seseorang untuk kepentingan buzzer," kata Karding kepada wartawan, Senin (1/2/2021).

Politikus PKB itu mengaku tidak mengenal Abu Janda secara pribadi. Ia kembali menegaskan TKN tidak pernah membuat kebijakan membayar orang menjadi buzzer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi kalau yang dimaksud Abu Janda. Saya secara pribadi juga tidak mengenalnya. Dan tim kampanye nasional itu sekali lagi tidak pernah melakukan kontrak baik membayar. Karena memang kebijakan itu tidak kita adakan," ujarnya.

Menurut Karding, TKN memang memfasilitasi pendukung Jokowi yang memiliki banyak followers. Namun, orang-orang tersebut ikut menjadi influencer Jokowi secara sukarela.

ADVERTISEMENT

"Yang ada adalah para teman-teman yang memiliki pilihan politik yang sama dengan kita itu 01, yang senang dengan Pak Jokowi, terutama yang punya potensi followers banyak itu bergabung menjadi jubir, menjadi kita sebut influencer. Sumber recruiting-nya ada dari partai dari para relawan yang memiliki kesamaan sikap dan pilihan politik. Itu aja," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Abu Janda mengaku diajak bergabung dengan tim sukses Jokowi pada 2018 karena kemungkinan faktor kreativitas, keberpihakan, dan keberaniannya. Dia menjadi influencer atau orang awam kerap menyamakannya dengan buzzer selama kampanye Pilpres 2019.

Tonton video 'Abu Janda Selesai Jalani Pemeriksaan':

[Gambas:Video 20detik]



Permadi Arya alias Abu Janda ini mengaku dibayar bulanan dengan nominal besar. Tapi dia tak menyebut berapa besaran rupiah yang diterimanya itu.

"Pokoknya yang bener-bener jackpot itu istilahnya ya di situlah. Sebelum-sebelumnya, (asal) bisa makan syukur," kata Permadi Arya berseloroh dalam blak-blakan detikcom.

Selain honor bulanan, selama kampanye dia ikut keliling ke berbagai kota di Tanah Air, bahkan hingga ke luar negeri. "Iya, saya pernah diminta jadi pembicara dalam kampanye di Hong Kong dan Jepang," ujar lulusan University of Wolverhampton, Inggris, itu.

Namun begitu pilpres selesai, Abu Janda menegaskan kontrak dia dengan tim sukses Jokowi pun berakhir. "Tapi terus dipelintir ke mana-mana seolah masih tetap jadi buzzer. Itu nggak bener, kita dah dibubarin," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(hel/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads