Jenazah Kapten Afwan, pilot Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, telah tiba di rumah duka pagi ini. Jenazahnya disalatkan di Masjid Ad-Daullah di dekat rumah.
Pantauan detikcom, Sabtu (30/1/2021), salat jenazah dimulai pada pukul 12.29 WIB. Salat jenazah dilakukan setelah melaksanakan ibadah Zuhur.
Banyak orang yang ikut melaksanakan salat Zuhur sebelum salat jenazah. Bahkan jumlah jemaah yang melaksanakan salat Zuhur dikatakan memecahkan rekor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak sekali yang salatkan jenazah Kapten Afwan. Ini pecah rekor salat Zuhur di sini, biasanya ramai kalau salat Jumat saja," ujar salah satu orang dengan pengeras suara.
Salat jenazah pun berlangsung khidmat. Jenazah Kapten Afwan ditempatkan di baris terdepan. Jenazahnya dimasukkan ke dalam peti berbalut kain hitam.
Setelah disalatkan, jenazah Kapten Afwan bakal langsung dimakamkan di TMP Pondok Rajeg siang ini.
Sebelumnya, jenazah pilot pesawat Sriwijaya Air SJ182 Kapten Afwan telah tiba di rumah duka di Cibinong, Kabupaten Bogor. Jasa Raharja langsung memberikan santunan kepada ahli waris sebesar Rp 50 juta.
Pantauan detikcom, Sabtu (30/1), pukul 10.48 WIB, penyerahan santunan diberikan langsung oleh Kepala Cabang Jawa Barat Jasa Raharja Hendri Afrizal. Santunan diterima oleh kakak kandung pertama Kapten Afwan, H Safzan Badar.
Santunan diberikan dalam bentuk pigura berwarna biru dongker bertulisan 'Santunan Meninggal Dunia dari PT Jasa Raharja Rp 50.000.000 Kepada Ahli Waris Alm Afwan'. Safzan pun mengucapkan terima kasih.
![]() |
"Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Jasa Raharja," ujar Safzan.
Hendri selaku perwakilan Jasa Raharja mengucapkan turut berdukacita yang mendalam atas kematian Kapten Afwan. Dia bersyukur santunan bisa diberikan secara cepat kepada ahli waris.
"Innalilahi wainnailaihi rojiun. Pertama, kami atas nama manajemen mengucapkan berbelasungkawa terhadap jatuhnya SJ182. Pada kesempatan ini kami serahkan santunan ke ahli waris sesuai ketentuan pemerintah. Hal ini bisa terselenggara kurang dari 24 jam setelah teridentifikasi. Ini berkat Sriwijaya Air, Basarnas, KNKT, dan lain-lain," jelas Hendri.