Satgas COVID dan Jokowi Beda Data Jumlah Orang Divaksin, Ini Kata Kemenkes

Satgas COVID dan Jokowi Beda Data Jumlah Orang Divaksin, Ini Kata Kemenkes

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 29 Jan 2021 05:07 WIB
A health care professional prepares a Pfizer-BioNTech COVID-19 vaccine at Sheba Tel Hashomer Hospital in Ramat Gan, Israel, Tuesday, Jan. 12, 2021. Israel has struck a deal with Pfizer, promising to share vast troves of medical data with the drugmaker in exchange for the continued flow of its COVID-19 vaccine. Critics say the deal is raising major ethical concerns, including possible privacy violations and a deepening of the global divide between wealthy countries and poorer populations, including Palestinians in the occupied West Bank and Gaza, who face long waits to be inoculated. (AP Photo/Oded Balilty)
Foto: AP/Oded Balilty
Jakarta -

Terjadi perbedaan data soal jumlah individu yang telah divaksinasi COVID-19 antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Satgas Penanganan COVID-19. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut kemungkinan perbedaan data itu terjadi karena waktu pengambilan data yang berbeda.

"Mungkin (beda) di-cut off point-nya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi, Kamis (28/1/2021) malam.

Siti yang juga juru bicara pemerintah untuk vaksinasi COVID-19 mengatakan, Kemenkes memberikan informasi soal data jumlah orang yang divaksin kepada masyarakat. Data itu diumumkan di situs resmi Kemenkes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di website kemkes.go.id," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dilihat detikcom di situs Kemenkes per Jumat (29/1) pukul 00.15 WIB, tercatat ada 373.786 orang yang telah disuntik vaksin COVID-19. Jumlah itu terdiri dari vaksinasi pertama sebanyak 368.318 dan vaksinasi 2 sebanyak 5.468.

Dihubungi terpisah, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menyebut data orang atau tenaga kesehatan yang divaksin akan terus berubah. Dia mengatakan data soal jumlah individu yang telah menjalani vaksinasi COVID-19 disampaikan secara berkala oleh Kemenkes.

"Iya ikuti saja informasi data dari Kemkes. Dengan berjalannya waktu, data akan berubah terus. Berbahaya menyebut jumlah tanpa menyebut tanggal. Data real-nya ada di Kemkes," ucap Wiku.

Simak video 'Strategi Kominfo Perangi Hoaks Vaksinasi yang Merajalela':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya diketahui, Jokowi menyebut sudah ada 250 ribu tenaga kesehatan (nakes) yang sudah divaksinasi. Hal tersebut disampaikannya setelah menjalani vaksinasi ke-2 di Istana Negara, Jakarta.

"Ini kan baru awal-awal, vaksinasi ini baru awal, dimulai dari nakes, baik dokter, perawat, di awal ada manajemen lapangan yang harus diperbaiki. Sehingga hari ini kita kurang lebih 250 ribu yang sudah divaksin untuk nakes," kata Jokowi dalam siaran langsung di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (27/1).

Sementara itu, Wiku mengatakan program vaksinasi dilakukan secara berharap. Berdasarkan data pada awal pekan ini, Wiku mengatakan ada lebih dari 190 ribu tenaga kesehatan yang telah divaksin.

"Program vaksinasi di Indonesia saat ini sedang dilakukan secara bertahap per tanggal 25 Januari sebanyak 193.909 tenaga kesehatan telah divaksinasi begitu pula beberapa perwakilan penerima vaksin perdana," ucapnya dalam siaran YouTube BNPB, Kamis (28/1).

Halaman 2 dari 2
(aik/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads