Indeks Korupsi RI Anjlok, PD: Rezim Jokowi Permisif dengan Korupsi

Indeks Korupsi RI Anjlok, PD: Rezim Jokowi Permisif dengan Korupsi

Matius Alfons - detikNews
Kamis, 28 Jan 2021 19:38 WIB
Wakil ketua Komisi III DPR Benny K Harman saat memimpin Pansus RUU Pemilu
Benny K Harman Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Partai Demokrat (PD) mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia tahun 2020 mengalami penurunan. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman menilai penurunan tersebut tanda korupsi subur di era pemerintahan Jokowi.

"Berita ini mengkonfirmasi bahwa di era rezim Jokowi korupsi tumbuh subur karena rezim permisif dengan korupsi," kata Benny saat dihubungi, Kamis (28/1/2021).

Benny menyebut pada era Jokowi KPK diperlemah. Sehingga demikian berimbas pada tumbuh suburnya korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di era Jokowi KPK yng menjadi simbol perlawanan korupsi diperlemah dan seiring dengan itu korupsi di mana-mana tumbuh subur," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, anggota Komisi III DPR RI ini meminta agar Jokowi melakukan evaluasi terkait penurunan indeks tersebut. Jika tidak, kata dia, ini nantinya bisa berdampak pada investasi di Indonesia.

"Indeks ini harus menjadi bahan evaluasi untuk rezim Jokowi, karena jika dibiarkan maka investasi ke Indonesia sulit masuk. Investor enggan tanamkan modalnya di Indonesia karena birokrasinya sangat korup," ujarnya.

Tak hanya itu, dia juga meminta agar Jokowi memimpin langsung pemberantasan korupsi demi menjaga citra Indonesia di mata negara lain. Karena menurutnya bebas prasyarat agar Indonesia maju adalah bebas dari korupsi.

"Presiden Jokowi harus memimpin sendiri gerakan berantas korupsi di Indonesia agar bisa meyakinkan dunia bahwa Indonesia di bawah Presiden Jokowi memang serius memerangi korupsi. Negara dengan bebas korupsi adalah prasyarat untuk Indonesia maju," imbuhnya.

Seperti diketahui, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perceptions Index (CPI) Indonesia untuk 2020 turun jauh dibanding tahun 2019. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia turun 3 poin dari tahun 2019 yang mendapatkan skor 40.

Melorotnya skor IPK itu membuat peringkat Indonesia juga turun drastis dari posisi 85 ke 102 dari 180 negara. Indonesia tercatat pada peringkat yang sama dengan Gambia.

"CPI Indonesia tahun 2020 ini kita berada pada skor 37 dengan rangking 102 dan skor ini turun tiga poin dari tahun 2019 lalu. Jika tahun 2019 lalu kita berada pada skor 40 dan rangking 85, ini 2020 berada diskor 37 dan rangking 102," kata Peneliti TII Wawan Suyatmiko, dalam Peluncuran Indeks Persepsi Korupsi 2020 yang disiarkan secara virtual, Kamis (28/1).

IPK atau CPI ini dihitung oleh Transparency International dengan skala 0-100, yaitu 0 artinya paling korup, sedangkan 100 berarti paling bersih. Total negara yang dihitung IPK atau CPI adalah 180 negara.

Halaman 2 dari 2
(maa/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads