Angka kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia telah menembus angka satu juga kasus. Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menyebut angka ini sebagai gambaran laju penularan COVID-19 di Indonesia yang cukup tinggi.
"Minggu ini resmi tercatat sebanyak satu juta populasi di Indonesia pernah terinfeksi COVID-19 selama 10 bulan berada dalam pandemi," ujar Wiku melalui video yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/1/2021).
"Angka ini tentunya bukanlah angka yang kecil dan mampu menggambarkan laju penularan virus yang cukup tinggi di negara kita ini," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan bahwa angka satu juta ini merupakan jumlah keseluruhan dari penduduk Indonesia yang terinfeksi Corona. Selain itu, di dalamnya masih ada kasus aktif Corona.
"Angka satu juta ini merupakan jumlah keseluruhan, dari penduduk Indonesia yang pernah terinfeksi COVID-19. Apabila kita telaah lebih rinci, dari total satu juta ini masih terdapat sejumlah kasus aktif atau masih ada sejumlah masyarakat yang tengah berjuang melawan COVID-19," tuturnya.
Wiku mengingatkan masyarakat agar tak melupakan fokus untuk menurunkan kasus aktif. Dia juga mengingatkan soal jumlah orang yang sakit.
"Saya ingin kita untuk tidak melupakan fokus kita, yaitu fokus pada penurunan angka kasus aktif atau juga jumlah orang yang sakit," tuturnya.
"Kita harus benar-benar menganggap serius penanganan kasus aktif. Agar angka kesembuhan COVID-19 dapat meningkat dan menurunkan angka kematian," lanjutnya.
Wiku mengingatkan bahwa masih terdapat 166.540 orang yang masih menghadapi penyakit ini. Mereka harus mendapatkan perawatan maksimal untuk mencapai kesembuhan. Kendati demikian, menurut Wiku, banyak ketersediaan tempat tidur di rumah sakit (RS) tak sebanding dengan kasus yang ada.
"Realitanya, tempat tidur yang kita miliki 81 ribu di RS rujukan atau hanya setengah dari kasus yang ada. Ditambah jumlah tenaga kesehatan yang ada untuk berikan pelayanan intensif," ungkapnya.
Wiku mengatakan pemerintah telah menambah jumlah tempat tidur di RS dan tenaga kesehatan. Namun, menurut dia, sebanyak apa pun tempat tidur di RS dan nakes tak bakal cukup untuk menangani kasus COVID-19 jika terus bertambah.
Oleh sebab itu, Wiku meminta masyarakat memperbaiki keadaan ini dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Saya minta kepada masyarakat untuk bersama perbaiki keadaan ini dengan memakai masker, cuci tangan, menjaga jarak, dan jauhi kerumunan. Prokes bisa bantu kita tetap produktif dan aman selama pandemi," ujarnya.