Perempuan pelaku mesum di halte bus Senen, Jakarta Pusat, MA (21), sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun MA kini masih diobservasi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kapolsek Senen Kompol Ewo Samono belum bisa memastikan berapa lama proses observasi terhadap pelaku mesum di halte Senen itu dilakukan, tetapi paling tidak sepekan.
"Bisa seminggu mungkin ya. Kan mesti diobservasi dulu di sana, mungkin, tingkah lakunya seperti apa gitu," kata Ewo saat dihubungi detikcom, Rabu (27/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, polisi masih mencari pelaku pria yang videonya viral di medsos pada Jumat (22/1) itu. Polisi hingga kini belum menemukan keberadaan pelaku pria tersebut.
"Belum ketemu, iya (saat dikonfirmasi)," kata Ewo.
MA belum ditahan terkait aksi mesum di halte bus tersebut. Pertimbangan polisi belum menahannya adalah masih melakukan observasi lantaran keterangannya berubah-ubah.
"Jadi tidak dilakukan penahanan karena memang hasil pemeriksaan ini keterangannya masih berubah-ubah gitu," kata Kanit Reskrim Polsek Senen AKP Bambang saat dihubungi detikcom, Selasa (26/1).
Simak video 'Wanita Video Mesum di Halte Bus Senen Jalani Pemeriksaan Kejiwaan':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya
Saat ditanya petugas, MA selalu memberikan penjelasan yang rancu. Polisi juga belum bisa menggali keterangan pelaku mesum di halte karena keterangannya berubah-ubah.
Polisi saat ini menunggu hasil tes kejiwaan untuk menentukan proses lanjut terhadap pelaku mesum di halte Senen. Hasil tes kejiwaan ini akan menentukan nasib MA nantinya, apakah layak untuk dimintai pertanggungjawaban di mata hukum.
"Kalau memenuhi unsur secara kejiwaan dia bisa menjalankan proses hukum, ya diproses," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Burhanuddin kepada wartawan di Mapolres Jakarta Pusat, Jalan Garuda, Jakpus, Selasa (26/1/2021).
Untuk diketahui, pada Minggu (24/1), polisi mengamankan perempuan diduga mesum. Pelaku itu mengaku baru pertama kali bertemu dengan pelaku pria sebelum melakukan aksi mesumnya.
Kepada polisi, MA mengaku diberi Rp 22 ribu oleh pelaku pria setelah melakukan aksi mesumnya. Namun, ketika ditanya alasan melakukan tindakan mesum tersebut di halte, MA tidak memberikan jawaban yang jelas.