Gubernur Anies Baswedan kembali memaparkan kesiapan DKI Jakarta menangani virus Corona (COVID-19) sejak masih dianggap enteng. PAN DKI Jakarta menyoroti lonjakan kasus COVID-19 dan kesiapan fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta saat ini.
"Kalau hari ini ditanya, kondisi DKI kewalahan. Jumlah positif Corona naik pesat, rumah sakit penuh, puskesmas kelimpungan, banyak pasien COVID berkeliaran," kata penasihat Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, saat dihubungi, Minggu (24/1/2021).
Namun Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini juga menegaskan meningkatnya kasus positif bukanlah satu-satunya tolok ukur kinerja Pemprov DKI dalam menangani pandemi COVID-19 ini. Zita menyebut banyak faktor yang menyebabkan kasus positif Corona di DKI meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak faktor memang ikut kontribusi terhadap naiknya COVID di DKI. Jadi kurang fair kalau hanya mengukurnya dari kinerja Pemprov DKI," tegasnya.
Politikus PAN ini menilai Anies ataupun Pemprov DKI semestinya memandang COVID-19 akan panjang penyelesaiannya. Sebab, kasus COVID-19 di Ibu Kota sangatlah besar.
"Ya benar, itu yang Pak Gubernur sampaikan. Jakarta sudah terlebih siap, karena memang kasus Corona pertama kali terdeteksi juga di Jakarta, meledaknya kasus Corona juga di Jakarta. Jadi ya wajar dan sudah menjadi tugas seorang pemimpin untuk siap. Bahkan siap di awal hingga akhir," jelasnya.
Bagaimana cerita Anies soal kesiapan DKI sejak Corona masih dianggap enteng? Baca di halaman berikutnya.
Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan menegaskan pihaknya tidak pernah lelah menangani COVID-19. Anies kembali bercerita kesiapan DKI Jakarta sejak COVID masih dianggap enteng.
"InsyaAllah, DKI Jakarta Tidak Pernah Lelah. Kami selalu serius, dalam menangani masalah COVID-19 ini. Keseriusan itu diwujudkan dengan konsistensi kebijakan, dan peningkatan kemampuan: Testing, Tracing, dan Isolasi-Treatment," kata Anies Baswedan dalam unggahan terbarunya di Instagram, Minggu (24/1/2021).
Anies menegaskan kemampuan DKI dalam menangani pandemi COVID-19 selalu diikuti transparansi dan langkah-langkah yang terukur berbasis ilmu pengetahuan. Anies menegaskan Pemprov DKI sedari awal sudah bersiap menghadapi Corona sebagai urusan yang panjang.
"Kemampuan itu disertai dengan sikap transparansi, keterbukaan, dan selalu merujuk pada ilmu pengetahuan. Itu adalah prinsip penanganan COVID-19 di DKI," ucap Anies.
"Sejak COVID-19 masih dianggap enteng, di saat sebagian mengira ini urusan pendek yang akan cepat selesai, kami di DKI Jakarta sudah bersiap untuk menghadapi masalah ini sebagai urusan yang panjang," imbuh Anies.