Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melanjutkan operasi SAR terkait insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Senin (25/1). Dalam operasi SAR ini, tim gabungan akan mencari bagian memori CVR (cockpit voice recorder).
"Senin, Senin. Mulai lagi," ujar Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (23/1).
Soerjanto memastikan unsur-unsur yang terlibat dalam operasi SAR lanjutan nanti masih sama. Termasuk dengan tim penyelam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Senin nanti tim pendahuluan dulu, Rabu mungkin mereka (tim penyelam) mulainya Rabu. Siap-siapin dulu, supporting-nya dulu," ucapnya.
Sementara itu, Kadislambair Koarmada I TNI AL Kolonel Wahyudin Arif mengatakan saat ini pasukannya telah ditarik dari lokasi pencarian. Dia berujar, TNI AL sedang beristirahat setelah 13 hari operasi SAR SJ182.
"Mengembalikan kondisi tubuh dulu. Soalnya kan kita geber kemarin," kata Wahyudin kepada detikcom.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Wahyudin menyebut pihak TNI AL juga tengah melakukan evaluasi setelah 13 hari operasi SAR SJ182 kemarin. Dia mengaku menunggu KNKT, yang kini memberi komando terkait operasi SAR lanjutan.
"Artinya kita nggak operasi sendiri, tergantung dari KNKT. Kalau KNKT minta kita, ya kita siapkan diri," tutur Wahyudin.
"Iya CVR nanti, fokusnya CVR," pungkas dia.
Seperti diketahui, operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 resmi ditutup pada hari ke-13. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyerahkan operasi lanjutan kepada KNKT.
"Kami berkomitmen tetap melakukan upaya-upaya dan mengalih lead ke KNKT, di mana KNKT sudah mendapat kesepakatan dari KSAL, TNI, dan Polri untuk melakukan operasi lanjutan yang ada di Pulau Lancang," ujar Menhub Budi Karya saat berada di JICT II, Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Budi menjelaskan, operasi lanjutan tersebut guna mencari bagian memori dari cockpit voice recorder (CVR) black box Sriwijaya Air. Terlebih, kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga berharap bagian memori tersebut dapat ditemukan.