Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) terus mengusut kasus dugaan korupsi penyimpangan investasi di PT Asabri. Kejagung memastikan dugaan tersangka dalam perkara PT Asabri ini lebih dari 2 orang.
"Saya pastikan lebih dari dualah," kata Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Febrie Adriansyah kepada wartawan, di Gedung Bundar Jampidsus Kejagung Jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/1/2021).
Kendati demikian, Febrie enggan memerinci identitas tersangka yang masuk pusaran kasus Asabri ini. Dia pun belum mau menyebutkan kapan waktu yang pasti untuk mengungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu nanti (tersangka). Belumlah tergantung nanti keputusan," tuturnya.
Febrie mengungkap saat ini pihaknya sedang mendalami siapa saja pihak-pihak yang bertransaksi di kasus korupsi Asabri. Dari situ, penyidik akan mengidentifikasi transaksi yang menyimpang dan menghitung kerugian keuangan negara.
"Yang jelas di Asabri, ini kan sedang kita perdalam. Para pihak yang bertransaksi di situ dan anak-anak lagi identifikasi ada berapa transaksi-transaksi itu yang menyimpang. Ini yang dikerjasamakan dengan teman-teman auditor BPK untuk menghitung kerugian," katanya.
Diketahui, Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin mengatakan kasus dugaan korupsi di PT Asabri kini ditangani Kejagung. Burhanuddin menyebut ada kesamaan antara kasus itu dan skandal Jiwasraya yang sudah lebih dulu diusut kejaksaan.
"Dugaan calon tersangka dulu ya calon tersangka itu hampir sama antara Jiwasraya dengan Asabri. Jadi kenapa kami diminta untuk menangani karena ini ada kesamaan, kemudian dan kami tentunya sudah memetakan tentang permasalahan ini," kata Burhanuddin dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Selasa (22/12).
Hal itu disampaikan Burhanuddin bersama Menteri BUMN Erick Thohir, yang sengaja menemuinya untuk urusan ini. Namun Burhanuddin belum membeberkan detail perihal dugaan korupsi di Asabri.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
"Yang penting juga kita kan me-mapping dari pada korupsi ini dan aset-asetnya karena tetap kita juga harus menjaga kesinambungan dengan berjalannya Asabri. Ya kan kita harus jaga, jangan sampai nanti ada perusahaan yang tidak kuat berjalan lagi. Nah itu yang kita pastikan," ucap Erick, yang berada di samping Burhanuddin.
Padahal pada awal tahun ini, tepatnya 22 Januari 2020, Burhanuddin mengaku tidak akan ikut mengusut dugaan korupsi Asabri. Menurutnya, kasus Asabri telah ditangani pihak lain.
"Nggak, Asabri sudah ada yang ngambil," kata Burhanuddin kala itu.
PT Asabri menjamin uang nasabahnya aman dan bakal dibayarkan sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati. Asabri meminta semua nasabah tak khawatir.
"Kepada seluruh peserta Asabri, baik Prajurit TNI, anggota Polri, dan seluruh ASN Kemenhan-Polri, saya menjamin bahwa uang kalian (nasabah) yang dikelola di Asabri aman, tidak hilang, dan tidak dikorupsi," kata Direktur Utama PT Asabri Sonny Widjaja dalam konferensi pers di kantornya, Cawang, Jakarta, Kamis (16/1).