Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengklarifikasi bahwa Kemendikbud hanya mengelola anggaran pendidikan sebesar Rp 81,5 triliun. Adapun total anggaran pendidikan pada 2021 sebesar Rp 550 triliun.
"Dari seluruh anggaran pendidikan, itu sekitar 14 persen, 14,8 persen itu ada di Kemendikbud. Sisanya itu ada di transfer daerah dan kementerian lainnya. Jadi ini bagi banyak masyarakat juga untuk mengetahui bahwa anggaran Kemendikbud itu adalah sekitar Rp 81,5 triliun di tahun 2021," kata Nadiem dalam webinar yang disiarkan di kanal YouTube FMB9ID_IKP, Jumat (22/1/2021).
"Jadinya bukan yang Rp 550 triliun atau 20 persen dari anggaran kita. Jadinya itu suatu hal yang harus diklarifikasi bahwa anggaran pendidikan itu tersebut di berbagai macam pemda dan juga kementerian lainnya. Tapi di Kemendikbud, yang kita kelola adalah sekitar 15 persen, yaitu Rp 81,5 triliun," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadiem juga menjelaskan anggaran sebesar Rp 81,5 triliun untuk 2021 telah dialokasikan untuk dana alokasi khusus (DAK) nonfisik dan DAK fisik. Dari presentasi yang ditampilkan, DAK nonfisik sebesar Rp 116,6 miliar dan DAK fisik Rp 17,784 triliun.
![]() |
Selain itu, Nadiem memaparkan sejumlah program pembiayaan pendidikan. Setidaknya ada dua program prioritasnya, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah, tunjangan profesi guru, serta digitalisasi sekolah dan transformasi medium pembelajaran.
"Tentunya KIP Kuliah untuk tahun depan akan menjadi fokus dan prioritas dan kami akan melakukan berbagai macam adaptasi untuk memastikan bahwa anak kita berani untuk apply, berani untuk memasukkan aplikasinya ke sekolah-sekolah paling baik, walaupun mungkin dia tidak mampu membayar SPP-nya," terang Nadiem.
"Digitalisasi sekolah dan transformasi medium pembelajaran merupakan salah satu prioritas kita. Kita akan melakukan distribusi TIK (teknologi informasi komunikasi) yang terbesar yang pernah kita lakukan kepada hampir 20 ribu sekolah, juga untuk mengantisipasi asesmen nasional yang akan kita lakukan di dalam, di bagian SD juga," sambung dia.
Simak capaian kerja Kemendibud 2020 di halaman selanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim menjabarkan capaian kerja Kemendikbud pada 2020 dan sistem pendidikan di era pandemi COVID-19. Salah satu capaian yang dipaparkan Nadiem adalah program prioritas Kemendikbud terkait penghapusan Ujian Nasional (UN) dan penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) serta memberikan bantuan kuota gratis.
Nadiem juga menyebut Kemendikbud berhasil melakukan adaptasi terhadap PPDB. Menurutnya, Kemendikbud sudah memberikan ruang untuk jalur prestasi bagi anak-anak berprestasi sehingga menambah semangat mereka.
Di bidang perguruan tinggi, Nadiem juga mengatakan Kemendikbud saat ini sudah mengubah sistem akreditasi menjadi lebih mudah dari sebelumnya. Selain itu, Kemendikbud, kata Nadiem, juga mempermudah status perguruan tinggi negeri menjadi perguruan tinggi negeri badan hukum (PTNBH).
"Kita lakukan juga berbagai inisiatif untuk mempermudah PTN untuk menjadi PTNBH sehingga mereka lebih merdeka lebih otonom bisa mengelola keuangan sendiri, dan menjadi lebih fleksibel dalam kemitraan. Dan tentunya yang terbesar daripada kampus merdeka untuk pertama kalinya bahwa semua PTN kita, murid-murid kita, mahasiswanya diberikan hak belajar sampai dengan 3 semester di luar program studinya, mahasiswa dimerdekakan untuk bisa sekolah, berkuliah di lautan terbuka dalam industri dalam kampus lain, dan di dalam organisasi sosial untuk bisa meningkatkan kompetensinya untuk berkarya," papar Nadiem dalam diskusi virtual yang disiarkan live di YouTube Kemendikbud, Selasa (5/1/2021).