Para pegowes berharap parkir sepeda di sejumlah stasiun KRL lebih diperhatikan, salah satunya di Stasiun Bekasi. Mereka berharap parkiran lebih ramah sepeda dan lebih terjamin keamanannya.
Seorang pria tua berbaju biru garis-garis memarkirkan sepeda abu-abunya di antara banyak sepeda motor di luar Stasiun Bekasi ini. Dia adalah Nasri, usianya 65 tahun.
![]() |
Ingin parkir sepeda beratap
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasri memilih parkir di tempat sepeda motor luar stasiun. Soalnya, parkir di dalam stasiun tidak ada teduhannya. Bila hujan mengguyur, sepeda kesayangannya bisa basah kuyup.
"Di sini berteduh di dalam. Kalau hujan bisa basah sepeda saya," kata Nasri di Stasiun Bekasi, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jumat (22/1/2021).
![]() |
Dia berharap stasiun KRL punya parkir sepeda yang memadai. Paling tidak, parkir sepeda dilengkapi dengan peneduh atau atap sederhana, sekadar untuk menjaga dari hujan dan terik matahari yang bisa mengakibatkan sepeda besi cepat lapuk.
"Kalau harapan, ya ada tendanya gitu," ujar Nasri, yang lantas melangkah ke Stasiun Bekasi untuk pergi naik KRL.
Tonton video 'Begini Kondisi Tempat Parkir Sepeda di Stasiun-stasiun KRL':
Selanjutnya, ingin keamanan terjamin:
Jaminan keamanan
Ada pula Agus Zaenudin, yang selalu berangkat kerja naik sepeda ke Stasiun Bekasi. Dia merasa tidak aman memarkirkan sepedanya di area parkiran dalam stasiun.
"Kadang-kadang kita parkir sendiri, cuma modal kunci udah kita tinggal, kita nggak tahu keamanannya, apa bannya hilang atau sparepart lain bisa hilang. Kadang kan sparepart sepeda itu lumayan mahal harganya ya," kata warga pengguna sepeda untuk berangkat bekerja, Agus Zaenudin, di Stasiun Bekasi.
![]() |
Pantauan detikcom di Stasiun Bekasi pada pukul 09.00 WIB, terlihat parkir sepeda yang hanya terdapat fasilitas tiang besi untuk menyandarkan atau mengunci sepedanya. Ada lima sepeda terparkir dan sudah penuh. Ada dua sepeda lain yang digembok di pagar pembatas stasiun.
Sebagai pesepeda, Agus merasa belum disediakan fasilitas parkir di stasiun secara memadai. Untuk keamanan, dia memilih menggembok sepedanya.
"Bisa dititipin sama tukang parkirnya sih kadang-kadang, cuma ya tanpa tiket, kita ya pengamanan digembok saja, ditempel pagar, kita gembok," ujarnya.
Agus berharap agar parkir khusus sepeda dapat membuat pesepeda merasa aman dan dapat terlihat lebih rapi.
"Parkir sepeda yang ideal itu yang pertama keamanannya dijaga ya, sama seperti motor lain-lain, dijaga keamanannya. Terus, ada parkir khususnya. Kalau di Jakarta itu kan ada yang kaya sepeda-sepeda disewakan tuh, atau di trotoar ada parkir sepeda yang ada besi itu, disediakan kayak gitu, jadi memudahkan kita untuk parkir, lebih rapilah terlihat. Itu harapannya," tuturnya.
Rak penyangga sepeda
Aini Nur Maulida (24) terlihat sedang memegang gembok sepedanya di Stasiun Bekasi. Dia adalah pengguna KRL yang sehari-harinya memarkirkan sepeda di area parkiran dalam Stasiun Bekasi ini.
Sepedanya dikaitkan ke besi berbentuk gawang setinggi dada, padahal sepedanya kecil saja. Besi seperti ini lazim disebut stand parkir sepeda, rak parkir sepeda (bike parking rack), atau rak penyangga sepeda. Desainnya bisa bermacam-macam, kebetulan di Stasiun Bekasi ini, desainnya mirip gawang sedada.
![]() |
Desain parkiran sepeda berikut besi penyangga sepeda seperti ini menjadi masalah. Soalnya, sepeda kecil bakal kesulitan bersandar dengan aman.
"Karena kalau kayak gini nih contohnya sepeda-sepeda pendek kayak gini nih, jarang bisa buat kaitin ke rantainya (gemboknya), gitu sih biar aman," kata Aini di Stasiun Bekasi.
![]() |
Dia berkeinginan agar pihak pengelola parkir stasiun lebih memperbagus fasilitas lagi. Desain besi penyangga sepeda harus tepat fungsi.
"Apalagi kalau misalnya tiangnya ini ada tiang berdirinya gini masing-masing sih oke, cuma kalau kayak gini kan ada tiga doang. Kadang kita rebutan buat dapetin tiangnya untuk bisa kita kaitin ke sepeda," kata Aini.