Hampir dua pekan operasi SAR Sriwijaya Air SJ182 digencarkan. Kini, upaya evakuasi pesawat nahas itu resmi dihentikan. Namun, upaya mengungkap fakta-fakta kecelakaan bakal terus dilakukan.
Sriwijaya Air SJ182 sejatinya hendak terbang dari Bandara Soetta, Cengkareng, menuju Pontianak. Burung besi itu tak sampai ke tujuan karena jatuh beberapa menit setelah lepas landas pada Sabtu (9/1/2021).
Menhub Budi Karya Sumadi menyebut pesawat Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC itu jatuh di perairan sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya dekat Pulau Laki," ucap Budi Karya kepada detikcom, Sabtu (9/1) malam.
Sriwijaya Air SJ182 mengangkut 62 orang di dalamnya, termasuk kru pesawat. Operasi pencarian terhadap penumpang Sriwijaya Air pun digalakkan pemerintah.
Basarnas, TNI AL, Polri, KNKT, BNPB saling bahu membahu melakukan evakuasi Sriwijaya Air SJ182. Sejumlah puing pesawat hingga bagian tubuh korban ditemukan.
Tim SAR gabungan telah mengumpulkan sebanyak 324 body part, 67 serpihan kecil pesawat, dan 55 potongan besar pesawat.
Operasi ini sempat diperpanjang dua kali. Evakuasi kemudian dihentikan usai dilakukan selama 13 hari oleh tim SAR gabungan.
"Hari ini hari terakhir perpanjangan Basarnas. Kita menutup operasi SAR hari ini," ujar Menhub Budi Karya dalam jumpa pers di JICT II, Kamis (21/1).
Simak penjelasan lengkapnya di halaman berikutnya.