Banjir Lebih dari Sebulan di Permukiman di Medan, Petugas Lakukan Penyedotan

Banjir Lebih dari Sebulan di Permukiman di Medan, Petugas Lakukan Penyedotan

Datuk Haris Molana - detikNews
Kamis, 21 Jan 2021 14:39 WIB
Penyedotan banjir di Gang Subur Lama, Medan (Datuk Haris-detikcom)
Foto: Penyedotan banjir di Gang Subur Lama, Medan (Datuk Haris-detikcom)
Medan -

Banjir menggenangi permukiman warga di Gang Subur Lama, Medan, sejak sebulan lalu. Petugas pun melakukan penyedotan.

Pantauan detikcom di Gang Subur Lama, Medan Maimun, Medan, Kamis (21/1/2021), terlihat ada satu unit mobil penyedot air dari Dinas PU Kota Medan yang melakukan penyedotan.

Warga terlihat membersihkan rumah-rumahnya dari lumpur. Penyedotan air dilakukan karena drainase di kawasan tersebut rusak sehingga air tak bisa mengalir ke sungai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir di kawasan tersebut sudah terjadi sejak 4 Desember 2020. Saat itu, daerah Gang Subur Lama menjadi salah satu lokasi yang terendam banjir besar Medan.

"Sejak tanggal 4 Desember 2020," kata salah satu warga, Yakub, Senin (18/1).

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan air sempat surut. Namun, drainase di wilayah itu ambruk sehingga banjir kembali terjadi karena hujan deras mengguyur.

"Pertama kan banjir besar, sekitar dua hari turun airnya. Drainasenya ambruk dan kemudian hujan lebat. Setelah itu airnya nggak turun-turun," ujar Yakub.

Yakub mengatakan banyak warga yang mengungsi karena banjir tak kunjung surut. Warga yang awalnya ngontrak di wilayah itu juga memutuskan pindah.

Pemko Medan juga telah buka suara terkait banjir ini. Pemko Medan memberikan penjelasan mengapa perbaikan drainase belum bisa dilakukan.

"Bisa seperti itu, tapi drainase di daerah itu adalah drainase lama berupa gorong-gorong yang ditanam kira-kira 3 meter di bawah tanah yang selama ini melewati lahan warga," kata Kadis PU Kota Medan, Zulfansyah saat dimintai konfirmasi, Senin (18/1).

Zulfansyah menduga hal tersebut terjadi karena ada jual-beli lahan dan pemilik barunya tidak tahu soal gorong-gorong di lahan tersebut. Pemiliknya kemudian keberatan lahannya untuk dikorek, hingga terjadi kendala sampai saat ini.

"Kemungkinan terjadi jual-beli lahan, dan pemilik baru tudak mengerti bahwa ada gorong-gorong di lahan miliknya. Yang namanya gorong-gorong tua kemungkinan rusak pasti ada, tapi ketika kita akan memperbaiki, ini mengalami kendala, karena pemilik lahan merasa keberatan kalau lahannya dikorek untuk perbaikannya. Jadi kita tetap cari cara bagaimana persoalan di sana bisa selesai, personel kita sudah 1,5 bulan di sana terus, membantu warga di sana," ujar Zulfansyah.

Halaman 3 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads